Sugianto Mulai Serang Riban Satia

    PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menilai pembangunan masjid Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) tidak kunjung selesai.

    Ia mengatakan, bahwa tidak selesainya pembangunan masjid ini sebagai cerminan dua periode kepemimpinan Wali Kota Palangka Raya, yang pernah menduduki jabatan dua periode sebagai Wali Kota Palangka Raya hingga 2018 oleh HM Riban Satia.

    Diakui Sugianto Sabran, bahwa ia pernah menyumbang puluhan hingga ratusan juta untuk pembangunan masjid ini, saat dirinya masih menduduki kursi DPR hingga mencalonkam diri pada pemilihan kepala daerah Kalteng beberapa tahun lalu.

    H Sugiato Sabran pun saat itu, pernah berjanji kepada Rektor UMP, kalau menjadi Gubernur, ia akan menyelesaikan pembangunan masjid UMP yang tidak jauh dari kantor Gubernur ini.

    “Ketika saya masih di DPR, saya menyumbang kalau tidak salah 50 juta, terus saya sumbang lagi 500 juta dana pribadi saya sumbang,” ungkapnya Rabu (18/07/2018).

    Sugianto Sabran melanjutkan, “Itu cerminan Wali Kota Palangka Raya sesungguhnya. Masa menyelesaikan masjid dengan jabatan 10 tahun tidak bisa menyelesaikan, cuma dengan anggaran 10 sampai 20 M, inikan aneh.” ujanya.

    Selain UMP, Gubernur Kalteng juga menyingung soal Universitas Palangka Raya (UPR). Dikatakanya bahwa persoalan UPR menjanggal dihatinya, karena ia menilai ada beberapa masalah di tubuh UPR.

    “Saya menilai ada beberapa masalah UPR, UPR itu menjadi ganjal dihati saya,” ucap orang nomor satu di Kalteng ini di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng.

    Menurutnya, jika akademisi pada sektor pendidikan tidak bisa bersinergi dengan pemerintah daerah, tidak bisa membuat sarana dan prasarana yang bagus.

    “Butuh Gubernur, butuh pemerintah daerah ketika bicara pendidikan,” kata H Sugianto Sabran saat memberikan sambutan kegiatan rapat koordinasi pendapatan daerah Kalteng 2018 dan sosialisasi Pergub Nomor 16 tahun 2018 tentang petunjuk pelaksanaan penerimaan dan pengelolaan hibah atau sumbangan dari pihak ketiga ke pemerintah Provinsi Kalteng.

    Pada kegiatan yang mengundang perwakilan jajaran pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten atau kota, bahkan pengusaha se-Kalteng dan akademisi dari universitas yang ada di Kalteng ini, Gubernur juga sempat tidak mau membuka acara lantaran tidak lengkapnya undangan yang hadir, termasuk Rektor UPR dan Rektor UMP yang tidak sempat hadir, hingga diwakili.

    Bahkan, sebelum membuka acara dengan resmi, Gubernur Kalteng mengatakan bahwa undangan yang tidak hadir untuk dicabut bantuannya dari pemerintah provinsi. Karena menurut H Sugianto Sabran, kegiatan tersebut sangat penting dalam pembangunan Kalteng hingga memerlukan keterlibatan semua pihak.

    “Jadikan catatan di pemerintahan, yang tidak hadir coret bantuannya,” tegasnya.

    (sps/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT