Warga Baamang Hilir Keluhkan Drainase dan Kalibaru

    SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo J Wibowo melakukan reses di Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Rabu (18/7/2018) malam.

    Dalam giat tersebut, legislator Partai Demokrat ini menjelaskan fungsi bidangnya yakni di komisi I, dalam menyampaikan amanah rakyat.

    Kemudian masuk dalam tahap tanya jawab dengan warga dari RT 16 dan 17 RW 05. Kala itu, warga meminta pihak Komisi I, khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) 3 ini untuk menekan pemerintah agar lebih memperhatikan kawasan Kelurahan Baamang Hilir.

    “Sepertinya selama ini pembangunan fokus di wilayah Baamang Tengah saja, kami di Baamang Hilir ini tertinggal, kami harapkan Pak Handoyo selaku wakil kami di DPRD Kotim bisa memperhatikan keluhan kami ini,” ungkap Safari, warga RT 16 tersebut.

    Hal ini pun langsung ditanggapi Handoyo. Menurutnya, permasalahan infrastruktur yang ada di Baamang Hilir, seperti kendala drainase, dan pembangunan siring di sepanjang Kali Baru akan masuk dalam kajian resesnya di pembahasan APBD Perubahan nantinya.

    Sementara itu, Mukidi, warga RT 11 juga mengeluhkan, bahwa pada saat musim penghujan, daerah tersebut rentan terendam banjir lantaran drainase yang tidak ada. Bahkan, dia juga menyebutkan sungai di Kalibaru perlu segera ditata agar bisa mengurangi kepadatan penduduk dan Jalan Suka Bumi.

    Ditempat terpisah, ibu-ibu yang hadir juga meminta agar pihak pemerintah daerah agar memperhatikan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak dibelakang STIH sampit.

    “Kalau untuk Kali Baru, itu namanya Normalisasi sungai, dari sungai jembatan merah sampai DAS Mentaya nantinya akan digarap menggunakan dana multiyears, itu sebenarnya sudah masuk di dalam program yang mana nantinya Dinas Pekerjaan Umum bagian teknisnya yang akan melaksanakan,” jelas Handoyo.

    Bahkan, menurut Handoyo, terkait Puskesmas Pembantu di Jalan Merak tersebut nantinya akan disampaikan pada saat ppembahasan agar menjadi perhatian pemerintah.

    “Kita akan sampaikan dan mudahan nantinya bisa terealisasikan, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak, kita juga sudah cek lokasi memang Pustu tersebut pada musim hujan sangat becek, besar kemungkinan kalau musim kemarau juga berdebu, sedangkan kita ketahui tempat berobat baik anak-anak maupun dewasa semestinya harus steril,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)