Ini Bukti Keseriusan DPR Menjamu Tamu Negara Pasific

    JAKARTA – Bukti keseriusan kerja DPR terlihat dari persiapan menerima tamu 16 negara Pasific yang akan datang ke Indonesia terutama di Jakarta akan menghadiri forum parlemen Indonesia Pasific yang diadakan pada 23-24 Juli 2018.

    Kesiapan ditandai hari Kamis (19/7/2018) Waket DPR Fadli Zon mengadakan keterangan pers, hari Jumat (20/7/2019) Sekjen DPR Indra Iskandar mengadakan lagi keterangan pers didampingi Deputi Persidangan DPR Damayanti dan Jubir Kemenlu Desra Percaya.

    Sekjen DPR Indra mengungkapkan penyelenggaraan Indonesia Pacific Parliamentary Partnership on Human Development and Maritime Sustainability merupakan inisiatif DPR RI sebagai upaya mendukung diplomasi Pemerintah dalam mencari terobosan baru untuk mengembangkan kerja sama kemitraan di berbagai bidang, khususnya ekonomi, dengan negara-negara di Kawasan Pasific

    “Dari 16 (enam belas) negara Anggota Pacific Islands Forum (PIF) yang diundang, 15 (lima belas) negara menyatakan hadir sehingga tingkat kehadiran lebih dari 95%, yaitu Cook Islands, Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, Polynesia dan Kaledonia Baru. Hanya Vanuatu yang belum memberikan konfirmasi,” kata Indra.

    Dijelaskan, ada delapan Ketua Parlemen yang siap hadir, yaitu Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Marshall Islands, Solomon Islands, Tonga, Polynesia dan dua Wakil Ketua Parlemen Papua Nugini, Kaledonia Baru.

    “Pertemuan ini juga akan dimanfaatkan untuk pembicaraan bilateral yang lebih intensif sehingga dapat menghasilkan Memorandum of Understanding. Selain itu, kesediaan Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla untuk membuka Sidang ini menjadi simbol kuat adanya sinergi antara DPR dengan Pemerintah dalam melaksanakan diplomasi di Kawasan Pasific,” ucapnya.

    Sidang ini merupakan momentum fenomenal dalam sejarah keparlemenan Indonesia, sehingga Sekretariat Jenderal DPR RI harus jeli memanfatkan peluang ini dalam memberikan public awareness kepada masyarakat luas tentang fungsi dan peran DPR dalam diplomasi parlemen dan manfaatnya bagi kepentingan nasional bangsa dan negara Indonesia, sambungnya.

    Desra menambahkan sidang ini mengambil tema “Pembangunan sumber daya manusia dan keberlanjutan maritim” karena hal-hal ini menjadi perhatian bersama dari Indonesia dan negara-negara Pacific.

    Ada tiga sesi yang akan membahas pertama mengenai membangun kemitraan untuk pembangunan; parlemen mendorong potensi blue economy demi keberlanjutan dari sumber daya kelautan; dan terakhir mengenai pembangunan sumber daya manusia sebagai daya dorong baru untuk pertumbuhan ekonomi baik di Indonesia maupun di kawasan Pasific, jelas Desra.

    Ditambahkan Indra, demi mendukung kelancaran dan kesuksesan sidang ini, Sekretariat Jenderal DPR RI melakukan upaya-upaya persiapan yang matang untuk penyelenggaraan sidang ini antara lain: melakukan koordinasi dengan instansi terkait, membentuk Panitia Pelaksana (Organizing Committee), memberdayakan kekuatan media, dan lainnya.

    Selain itu, Sekretariat Jenderal DPR RI juga berkomitmen akan turut membantu peningkatan capacity building di Sekretariat Parlemen negara-negara Pasific, antara lain melalui pelatihan, workshop dan vocational training.

    “Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan people-to-people contact sehingga masyarakat Pasific bersikap lebih bersahabat terhadap Indonesia,” kata Indra.

    (jan/Beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT