Melayang Rp2,5 Juta!! Penjual Tahu Kena Gendam, Pelaku Terekam CCTV

    SAMPIT – Penjual tahu yang sering mangkal setiap Subuh pagi di kawasan halaman pasar H Umar Hasyim, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kena pelaku gendam, uang dibawa kabur pelaku sebesar Rp 2,5 Juta, Jumat (20/7/2018) pagi.

    Pagi itu Jali yang merupakan korban pelaku gendam yang menjual bahan makanan Tahu di gerobak kendaraan tosanya itu kena ilmu gendam oleh orang jahat dengan mengambil uang miliknya.

    Habis berjualan di pasar itu, korban bermaksud membayar anggunan kredit kendaraan ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Samuda, dan mengambil uangnya lagi untuk keperluan membeli kacang kedelai modal berjualan esoknya.

    Informasi yang dihimpun dari pengakuan Jali (Korban-red) sebelum jam bukanya Bank dirinya sempat menunggu diseberang jalan sebelah hilir, persisnya, dekat pohon mangga dan memarkir kendaraan Tosanya.

    Begitu Bank buka, ia pun kata Jali, menyetor angsuran kendaraannya dan keluar berencana membeli kacang kedelai buat bekerja besoknya.

    “Kita menyusun ember yang berantakan bekas jualan pagi itu. Tiba-tiba ada orang datang bertanya menggadaikan emas dan bersalaman mau jual emasnya dan tanya dimana pembelinya,” ujarnya menceritakan awal pertemuan dengan orang tak dikenalnya pada Jumat (20/7/2018) pagi itu.

    Dengan jujur katanya bilang, bahwa ada orang di darat sana yang sering beli emas jawab Jali memberitahu.

    Tak seberapa lama. Dan ketika dirinya mau berlalu ingin naik kendaraan Tosa milikinya ada datang temamnya yang berucap jangan jual harganya murah kata komplotan pelaku yang dia dengar saat dirinya tak sadar ketika itu.

    Orang pertama bersalaman dengan dirinya tadi, ceritanya mengajaknya ketempat yang ia sebutkan tadi dan ia yang diajak pun naik dan berboncengan dengan pelaku tanpa ia sadari bahwa tosa milikinya ditinggalkan begitu saja.

    “Kita sempat bertahan dekat Masjid Nuruddin, waktu mau menuju ke simpang jalan Depsos itu, pelaku menyerahkan emas yang mau dijual menaruhnya kedalam bitingan miliknya. Dan dirinya pun tanpa sadar diminta menyerahkan semua uangnya sebanyak Rp 2,5 juta kepada pelaku. Padahal uang itu mau dibelikan kacang kedelai buat bekerja besok,” katanya dengan nada sedih.

    Tanpa sadar hingga dirinya dibawa menuju kejalan semula Partoe Muksin dan membawanya ke kearah darat lagi. Tak seberapa jauh melewati toko penjual bahan bangunan sekitarnya itu ada sedikit rantauan tak ada rumah penduduk di lokasi pinggir jalan itu.

    “Pelaku menghentikan laju bilang mau kencing. Begitu saya turun. Saat itulah pelaku meninggalkan,” katanya sangat kesal.

    Ketika itu pula ungkapnya, pelaku pun langsung melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi mengarah persimpangan kearah hilir menuju Ujung Pandaran yang duganya langsung Kabupaten Seruyan.

    “Saya pun baru sadar kalau saya kena gendam dan hanya berteriak maling-maling, sedang pelakunya sudah lari tak terlihat lagi,” katanya pasrah.

    Bagaimana ciri-ciri pelaku maupun kendaraan yang dipakainya? Dia menceritakan, kalau pelaku ada dua orang memakai kendaraan jenis honda MX dan satunya Honda Supra biasa warna hitam dan merah dan tanpa menggunakan plat kendaraan.

    “Kendaraan pelaku tanpa menggunakan nomor plat. Ciri-ciri orang bentuk tubuh tinggi besar dan satunya lagi agak rendah dan badannya Kamal tampak,” ungkap Jali kala ditemui dikediamannya RT 5, Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Sabtu (21/7/2018) sore.

    Kejadian pelaku menggunakan ilmu gendam itu sempat terekam kamera CCTV kantor Bank BRI Samuda dan terlihat aksi dua orang mengerjai korban Jali tersebut.

    “Dari lensa kamera mengarah ke seberang kurang jelas, dalam aksinya korban dibawa pelaku ikut kendaraannya,” ujar Rudi Satpam Bank kala memperlihatkan hasil rekaman saat ditemui dikediamannya, Sabtu (21/7/2018) sore.

    Atas kejadian itu Korban langsung melaporkan kepada pihak berwajib, yakni Mapolsek Jaya Karya Samuda, pada Jumat (20/7/2018) dan kini sedang dalam penanganan pihak kepolisian setempat.

    (mar/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT