Perkembangan UMKM Seruyan Terkendala Modal

    KUALA PEMBUANG – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Seruyan mengatakan usaha kecil menengah diwilayahnya sulit berkembang karena terkendala modal. “Saat ini usaha kecil menengah (UKM) diwilayah kita masih sulit berkembang karena menemui berbagai kendala, diantaranya masalah permodalan,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Seruyan, Laosma Purba di Kuala Pembuang, Senin (2/7/2018).

    Ia menjelaskan, karena masih minimnya akses permodalan yang menyentuh pelaku usaha kecil, akibatnya yang terjadi, pelaku usaha kecil tidak dapat memproduksi barang secara maksimal, misalnya untuk produk terasi, karena terbatasnya modal akhirnya pengrajin lebih banyak membuat terasi saat ada pesanan saja.

    “Untuk menyiasati masalah permodalan, kami sudah merancang untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), ini akan menjadi salah satu harapan pelaku usaha kecil untuk mendapat modal dalam mengembangkan usaha,” katanya.

    Ia menambahkan, permasalahan lain yang membuat usaha kecil sulit berkembang adalah karena banyak usaha kecil di Seruyan yang dikuasai oleh tengkulak, para tengkulak akan melakukan pembelian barang pada musim-musim tertentu dengan harga sangat murah. “Misalnya dalam produksi terasi yang dilakukan pada musim udang melimpah membuat harganya menjadi turun, saat itulah tengkulak masuk untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi,” pungkasnya.

    (sti/beritasampit.co.id)