Jaga Kualitas Darah, PMI Operasikan Alat Pendeteksi Infeksi Menular

    SAMPIT – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur, mulai mengoperasikan alat pendeteksi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD).

    Dengan adanya alat yang bernama ECLIA ini, diharapkan PMI bisa menjaga kualitas darah bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dr Yuendri Irawanto mengatakan darah yang diambil dari donor perlu mendapat skrining menggunakan alat ECLIA untuk 4 penyakit menular yang bisa menular lewat transfusi darah.

    Skrining dilakukan untuk melihat apakah darah dari donor mengandung virus HIV, Hepatitis C, Hepatitis B atau Sifilis.

    “Dengan adanya alat ini tentu sangat membantu sekali untuk melakukan pemeriksaan uji pemeriksaan darah. Alat ini bisa memeriksa 50 sampel dalam sekali jalan dengan waktu yang singkat,” jelasnya.

    Dijelaskan, Fungsi PMI tentunya adalah menghasilkan darah yang aman, untuk ditransfusikan.

    Maka dari itu, skrining penyakit yakni HIV, hepatitis C, hepatitis B atau sifilis, penting dilakukan. Sehingga alat tersebut sangat penting dalam pengoperasiannya.

    “Di Kalimantan baru kita yang menggunakan alat ECLIA ini. Artinya alat ini sudah lebih bagus dari standar untuk Mandya di tingkat PMI Kabupaten. Sehingga kualitas darah yang didonorkan oleh pendonor dapat terjamin dengan alat ini,” pungkas Yuendri.

    Sementara tokoh pemuda yang juga Ketua Karang Taruna Kalimantan Tengah, Abdul Hafid saat bertandang ke PMI Kotim mengatakan sangat mengapresiasi apa yang dilaksanakan oleh PMI Kotim.

    Menurutnya, semakin maju PMI di daerah itu, maka kualiatas layanan yang diberikan kepada masyarakat tentu semakin baik.

    Maka dari itu, Abdul Hafid mengharapkan agar semua pihak termasuk pemerinah daerah dapat terus mendorong dan membantu PMI dalam hal melaksanakan tugas kemanusiaan.

    “PMI Kotim ini luar biasa. Saya juga mendorong Karang Taruna agar dapat mendukung program kemanusiaan, mendonorkan darah secara individu dan organisasi baik ditingkat desa, kabupaten dan provinsi,” pintanya.

    (raf/beritasampit.co.id)