Sedih !!! Jalan Trans Poros Provinsi Usai Hujan Sebabkan Puluhan Truk Berparkir, Kenapa ?

    SAMPIT – Jalan Trans Poros Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) sulit dilalui apabila usai turun hujan.

    Kenapa ?, Karena badan jalan trans lintas Provinsi tersebut terbilang labil karena berubah jadi berlumpur sekaligus licin, lantaran badan jalan poros itu jalurnya menanjak dan berbukit juga berjurang tinggi. Kalau nekad dan terpeleset, pastinya akan jadi korban.
    Kiranya jalan Provinsi itu, sebagian ada bertimbun tanah biasa dan sebagian masih agregat. Sedihnya jalan itu bisa berubah berlumpur. Apabila terjadinya turun hujan bagi warga kampung menamai lokasi jalan itu ‘Bukit Madura’ tepatnya berada di Desa Tumbang Harapan Kilometer 31 arah Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotim, terjadi kecelakaan. Akibat badan jalan bertanah kuning dan sangat licin itu menjadikan kawasan jalan perbukitan yang memiliki tikungan itu menjadi kawasan parkiran mobil-mobil bertahan menunggu jalan itu kering.
    Banyak sopir truk angkutan perusahaan maupun milik pribadi memarkir armadanya hingga berantrean panjang sampai 100-an unit truk.

    “Badan Jalan Trans poros Provinsi ini hanya bertanah biasa dan sangat licin. Tepatnya dikilometer 31 ini, yang warga sebut tikungan Bukit Madura itu tak ada sopir yang berani melalui karena kondisi jalan nan sangat licin dan berbukit. Banyak kejadian begitu mobilnya naik menanjak dan oleng lalu terbalik,” tutur Anang, sopir yang sering berlewat dilintas Jalan Trans, kepada beritasampit.co.id, Rabu (01/8/2018).

    Kondisi badan jalan milik Provinsi yang belum beraspal yang sebagian agregat itu sudah mulai berlobang-lobang. Poros timbunan jalan dulunya bagus, sekarang tidak rata hingga pengemudi maupun penumpang yang dalam mobil turut pontang-panting bagaikan naik sebuah perahu layar. Pengemudi tentunya sangat berhati-hati menjalankan armadanya karena kondisi jalan bergelombang dan belum kunjung perbaikan.

    “Padahal badan Jalan Trans lintas Provinsi merupakan satu-satunya jalan poros yang setiap harinya dilewati ratusan mobil berlalu lalang,” kata Yunus warga desa setempat menambahkan.

    Menurutnya, badan Jalan Trans milik Provinsi yang kita rasakan kerusakannya mulai kilometer pal 12 sampai Pal 33 Desa Tumbang Harapan. Namun katanya, yang hanya sisa timbunan agregat dan tanah kuning yang lengket dan licin itu sekitar puluhan kilometer.

    “Perkiraan sekitar 18 Kilometer jalan yang masih belum beraspal Hotmek,” tuturnya turut sedih.

    (mar/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT