Tarif Pulsa Ponsel dan Bensin Penyumbang Inflasi Terbesar

    PALANGKA RAYA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah merilis faktor yang mempengruhi inflasi di Kalteng, Kamis (2/7/2018).

    Diketahui, Kalteng bulan Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, lebih rendah tekanan inflasi dibandingan bulan Juni 2018 sebesar 1,39 persen

    “Pada bulan juli 2018 secara keseluruhan komoditas kelompok core merupakan penyebab utamanya terjadi inflasi baik di Kota Palangka Raya dan Sampit. Tekanan harga komoditas tarif pulsa ponsel dan bensin meberikan sumbangan terbesar,” ucap Setian, anggota Tim TPID perwakilan dari Bank Indonesia saat penyampaian rilis TPID di Ruang rapat Assisten.

    Menurutnya, selain Pulsa dan Bensin komoditi lainnya yang penyumbang inflasi dari dua daerah yaitu Sampit dan Kota Palangka Raya.

    Untuk disampit telur ayam ras 0,08 persen, bawang merah 0,07 persen dan ayam goreng 0,05 persen sedangkan di Kota Palangka Raya, bahan bakar rumah tangga 0,11 persen dan kebutuhan sekolah dasar 0,06 persen.

    “Walaupun Bensin dan Tarif Pulsa Ponsel penyumbang Inflasi terbesar, di Sampit mengalami deflasi sebesar -0,06 persen. Walaupun di Palangka Raya mengalami inflasi dan Sampit Deflasi, inflasi tertinggi di Kota Balikpapan dan Deflasi tertinggi di kota Tarakan -1,4 persen,”jelasnya.

    Namun, Tim TPID Kalteng tetap melakukan pantauan harga pasar, menjaga ketersediaan stok dan kelancaran diatribusi komoditas yang didatangkan dari luar daerah. Selain itu juga meningkatkan kualitas atas pemanfaatan kandang penyangga, kolam penyangga, dan pasar penyeimbang untuk menjaga kelestabilan harga.

    “Untuk prediksi bulan Agustus, Kalteng kemungkinan akan mengalami deflasi dangkal sekitar 0,02 persen,” pungkasnya.

    (nt/beritasampit.co.id)

    Editor : Irfan