SAMPIT – Pro dan kontra terkait vaksin imunisasi campak (Measles) dan rubella (MR) hingga kini masih dibahas, bagaimana tidak karena vaksin tersebut belum memiliki label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di balik polemik MR yang mengemuka di publik nyatanya masih tetap berjalan, dr. Widya Dhovan yang menjadi ketua panitia dalam penyelenggaraan penyuluhan tentang IVA dan Sadanis oleh bhayangkari Polres Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ditanya terkait vaksin dirinya menyatakan, kalau vaksin rubella aman.
“Memang MUI tidak menjastis itu haram, tapi bukan berarti karena nggak ada label halal lalu vaksin itu menjadi haram,” ucap dr. Widya Dhovan, Rabu (8/8/2018).
Widia yang juga merupakan istri dari Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton ini juga menjelaskan, dilihat dari bahan vaksin itu dan cara pembuatannya tidak mengandung babi, seperti yang tersiar kabarnya di media sosial, baik cetak maupun online.
“Kalau setelah di vaksin terjadi sesuatu pada anak yang di vaksin harus dibedakan dulu, apakah akibat vaksin itu atau akibat dari penyakit ikutan setelah di vaksin, bukan karena vaksin anak itu jatuh sakit,” jelasnya.
(im/beritasampit.co.id).
EDITOR : MAULANA KAWIT
