Pemasokan Gas Elpiji 3 Kg, Mencapai 45.000 Tabung Perhari di Kalteng

    SAMPIT – Sales Eksekutif Elpiji Pertamina Cabang Kalimantan Tengah (Kalteng), Arya Aditya mengatakan, pemasokan gas Elpiji 3 kg di Kalteng setiap harinya dipasok dengan jumlah 45.000 tabung/hari, sedangkan untuk gas Elpiji nonsubsodi seperti 5,5 Kg, 12 Kg sampai 50 Kg rata-ratanya pemasokannya 50.000 kg per hari dengan distributor dalam sebulan 25 hari.

    “Untuk di Kalteng pemasokan gas Elpiji 3 kg per hari mencapai 45.000 tabung perhari, sedangkan untuk gas nonsubsidi rata-rata pemasokannya 50.000 Kg per hari dengan distributor dalam sebulan 25 hari,” ucap Arya Aditya, Rabu (8/8/2018).

    Ia menjelaskan, Elpiji untuk di Kalteng dipasok dari Kalbut Situbondo Jawa Timur menggunakan kapal, dan pemasokannya tersebut terus dipantau agar gas elpiji yang 3 kg tidak mengalami kelangkaan dikalangan masyarakat.

    “Untuk pemasokan gas Elpiji di Kalimantan Tengah daru Kalbut Situbondo Jawa Timur dan untuk pemasokannya menggunakan kapal, dan setelah Sampai di Sampit elpiji dari stasiub pengisian dan pengangkutan elpiji khusus di jalan HM Arsyad KM 21 Sampit, dan didistribusikan menggunakan jalur darat ke empat stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yaitu, SPBE Sampit, Palangka Raya, Pangkalan Bun dan Ampah,” jelasnya.

    Selanjutnya SBPE akan mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan-pangkalan dan jumlah pangkalan yang ada di Kalteng mencampai ratusan pangkalan, dan setiap kabupaten mempunyai kouta masing-masing yang sesuai dengan yang ditetapkan Kementerian Energi Sumberdaya Mineral.

    “Alhamdulilah distribusi gas masih lancar, cuma ada hambatan di menunju Pangkalanbun, karena adanya jembatan patah, sehingga tidak bisa dilalui oleh tank pengangukut gas elpiji,” ungkapnya.

    Arya menegaskan, pangkalan elpiji yang ada di setiap kabupaten yang ada di Kalteng harus mencantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) disetiap papan pangkalan.

    “Saya menegaskan setiap pangkalan harus mempunyai harga HET dan jika ada pangkalan yang melebihi harga HET, untuk segera dilaporkan ke Pertamina agar Pertamina menindaklanjutinya,” akhirnya.

    (Put/Beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT