‘Hantu Api’ Ludeskan Ratusan Hektar Lahan Wilayah Selatan, Rudianur Minta PBS Turun Tangan

    SAMPIT – Kebakaram Hutan dan Lahan(Karhutla) yang masih terjadi sampai dengan saat ini sudah menghanguskan sedikitnya 439, 63 hektar lahan di Kotawaringin Timur.

    Mirisnya wilayah selatan Kotim yang memang merupakan langganan tahunan ‘hantu api’ pada saat musim kemarau ini kembali mendominasi angka tertinggi terjadinya kebakaran lahan kosong. Seperti di Desa Basirih Hilir Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, sampai saat ini sudah mencapai (314.57) hektar lahan kosong terbakar.

    Sedangkan di Desa Eka Bahurui (3.42), dan jalan Kacapiring (1.43), Lingkar Selatan (Jalan M Hatta- Simpang Pelita (3.44), Lingkar Selatan (Jalan M Hatta- Samping Yamalube (0.647), Lingkar Selatan (Jalan M Hatta – Depan Yamalube (0.79) Kelurahan, Pasir Putih, jalan Pandawa (3.65).

    Ditempat terpisah Kecamatan Teluk Sampit, Desa Parebok (66.42), Basawang (23.34) wilayah Ujung Pandaran -Paradah(7.73), Pandaran-Kem Putih (3.46) dan Ujung Pandaran-Jemb. Pasir Putih (10.74), dalam beberapa hari terakahir ini juga jadi amukan api.

    Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kotim, Rudianur kembali meminta agar pihak Perusahaan Besar Swasta (PBS) yan bergerak di bidang perkebunan kelap sawit, wilayah Selatan Kotim ini turut turun tangan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

    “Kita minta PBS terutama perkebunan kelapa sawit, segera turun tangan membantu penanganan kebakaran diwilayah selatan, jangan mau enaknya saja, kita wilayah selatan ini rawan terdampak nantinya,” ungkapnya, Kamis (9/8/2018).

    Bahkan Rudianur juga meminta agar pemerintah daerah menyurati pihak PBS agar bersedia menurunkan bantuannya bersama dibawah naungan pihak BPBD Kotim untuk mengantisipasi kebakaran semakin meluas.

    “Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kita harus tegas, jangan sampai ada PBS yang hanya mementingkan mereka saja, kita minta pemkab surati PBS, wilayah selatan terutama Desa Basirih yang saat ini sudah lebih 300 hektar lahan terbakar itu menjadi perhatian serius kami di Komisi II,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT