SAMPIT — Merah melambangkan darah, putih melambangkan tulang, menghargai jiwa para pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia yang gugur merupakan bentuk bahwa kita menghargai darah serta tulang mereka.
Seluruh masyarakat dari ujung timur hinga ke ujung barat Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menghargai warna sang saka bendera merah putih, ada yang membuat bendera raksasa, dan ada yang sengaja mengecet warna warni disetiap sudut rumah, atau pemukiman.
Warga Jalan Bawi Jahawen gang Bumi Cantik Rt 63 Rw 10 Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah menyulap ban mobil bekas menjadi sebuah pintu gerbang.
Dengan hanya mengandalkan cat warna merah dan putih, kayu sebagai penopang serta papan untuk menulis kan dirgahayu republik Indonesia ke-73.
“Ini merupakan cara warga kami menghargai darah para pejuang yang gigih dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari para penjajah. Hanya dengan cara seperti ini lah kita yang hanya tinggal menikmati kemerdekaan untuk mengapresiasikan seberapa besar kita menghargai darah dan tulang mereka demi mencapai kemerdekaan,” kata Ketua Rw 10 Sofiannur, Kamis (16/8/2018).
Pintu gerbang tersebut selain untuk semarak kemerdekaan Indonesia yang setiap tahun dirayakan pada tanggal 17 Agustus sesuai dengan 17 Agustus 1945 dimana Indonesia untuk kali pertamanya mengibarkan bendera merah putih kala presiden pertama republik Indonesia Ir Soekarno memipin bangsa ini, juga untuk mengikuti perlombaan pembuatan pintu gerbang yang diselenggarakan oleh panitia kecamatan Ketapang.
(im/beritasampit.co.id)
Editor: FAHRIZAL
