Jalan Rawan Banjir Bukit Rawi di Kalteng Dapat Tinjauan Sejumlah Anggota DPR RI

    PALANGKA RAYA – Rencana penanganan Banjir di Bukit Rawi pada ruas jalan Nasional Kalimantan Tengah yang menghubungkan kota Palangka Raya – Desa Bagugus Kabupaten Pulang Pisau tampaknya terus dilakukan.

    Sejumlah anggota komisi V DPR RI bersama dengan balai pelaksana jalan nasional wilayah 11 Banjarmasin dibawah Dirjen Bina Marga kementerian PUPR serta sejumlah pejabat pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meninjau langsung ruas jalan tersebut pada Jum’at (7/9/2018).

    Ketua rombongan komisi V DPR RI, H. Anton Suratto mengatakan bahwa kedatangannya untuk mencari solusi atas permasalahan banjir tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah yang dapat membebani masyarakat.

    “Ruas jalan ini kan menghubungkan kota Palangka Raya dan kota Buntok, kalau setiap musim hujan berdasarkan info yang saya terima tinggi air tertinggi bisa sampai 60 cm dan akhirnya bikin macet jalan sehingga aktivitas masyarakat jadi terganggu,” ucapnya kepada awak media.

    Dia menambahkan bahwa nantinya pemerintah pusat khususnya kementerian PUPR yang akan menentukan seperti apa bentuk perbaikan yang akan dilakukan karena pihaknya sebagai legislatif hanya akan mengusulkan saja.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng H. Salahuddin mengatakan bahwa ada tiga opsi alternatif untuk rencana penanganan Banjir di ruas jalan Bukit Rawi yang menghubungkan Palangka Raya – Bagugus.

    Diantaranya yakni pertama menggunakan timbunan ringan, kedua menggunakan timbunan pilihan dan yang terakhir menggunakan pile slab seperti yang dilakukan di daerah Tumbang Nusa kabupaten Pulang Pisau.

    “Untuk saat ini tentunya dari tiga opsi alternatif tersebut masih belum diputuskan oleh pemerintah karena hasilnya nantinya kita tunggu hasil analisis yang dilakukan oleh para tim ahli kementerian PUPR,” ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa total panjang ruas jalan tersebut sepanjang kurang lebih 3,1 KM dengan anggaran antara 300-350 M dan harapannya bahwa pada tahun 2019 proyek tersebut sudah bisa dilakukan.

    (apr/beritasampit.co.id)

    Editor: FAHRIZAL