Akhirnya Keluarga Ini Dimakamkan Satu Liang, Tangispun Pecah

    MUARA TEWEH – Akhirnya setelah tiga hari berjalan, korban satu keluarga terpanggang yakni pasangan suami-istri Dominikus Jehatu alias Domi (34) dan Meliana Minur alias Imel (24), serta putranya Apriliano (4 bulan) di Camp Hajak C tadi Jum’at (14/9) dimakamkan di pemakaman umum Desa Trahean, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara.

    Diiringi dengan Isak tangis keluarga besar Manggarai dan Flobamora di Kabupaten Barut, mewarnai suasana pemakaman sekeluarga tersebut. Turut hadir pada pemakaman Kapolsek Teweh Tengah, AKP Nandi Indra Nugraha, Camat Teweh Selatan Sugeng, perwakilan PT AGU Junaidi, Ketua DAD Barut Jonio Suharto, serta warga Trahean.

    Prosesi pmakaman tiga korban yang diduga akibat dibunuh tetangganya tersebut, berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.50 WIB.

    Dipimpin oleh dua pastor Paroki Santa Maria De La Salette Muara Teweh dan Paroki Santo Monfort Maranen, maka prosesi penguburan secara Katolik dilaksanakan. Sebelumnya satu keluarga itu sempat dikabarkan tewas karena kebakaran, namun seirung berjalannya pengembangan.

    Polisi belakangan menduga, tewasnya Dominikus sekeluarga disebabkan oleh pembunuhan. Hal itu, lantaran sejumlah indikasi, yang mengarah pada perbuatan oleh pihak lain ditemukan petugas.

    Dikatakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Samsul Bahri, di Muara Teweh, Kamis (13/9/2018), menyebutkan dari fakta indentifikasi ada tanda-tanda luka di tubuh ketiga korban. Tidak hanya pada Domi, pria asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur itu, melainkan juga istrinya Imel dan putranya Apriliano yang masih balita.

    Paparnya luka tersebut, bukan hanya berupa luka bacokan, melainkan juga sayatan serta tusukan. Dia memberi contoh, pada tubuh Apriliano, sang anak yang baru berusia empat bulan, ditemukan luka tusuk.

    Begitu juga pada jasad kedua orang tuanya, yakni Domi (34) dan Meliana Minur alias Imel (24), aparat menemukan bekas luka bacokan pada tengkuk, batang leher.

    “Lami tidak mau gegabah,dan berhati-hati dalam mengungkap kasus itu meski sudah ada yang kita curigai,” kata Samsul.
    Selain itu pihaknya juga harus menunggu hasil laporan resmi dokter forensik secara terperinci dan mendetail. sebutnya.

    (shp/beritasampit.co.id)