Setelah 10 Jam Terkepung di Dalam Gedung Walet, Pencuri Bersenjata Api Akhirnya Tertangkap

    Editor: A Uga Gara

    SAMPIT —Setelah 10 jam terkepung dalam gedung sarang walet milik Hasan (48), tersangka pencuri sarang walet akhirnya berhasil ditangkap tanpa perlawanan oleh Tim Gabungan Resmob Polres Kotawaringin Timur bersama Anggota Polsek Cepaga, sekitar Pukul 10.00 WIB, Rabu (26/9/2018).

    Pencuri sarang burung walet yang belum diketahui identitasnya ini, sempat membuat Anggota Polsek Cempaga bersama warga ketar-ketir. Pasalnya, pelaku sempat memuntahkan timah panas ke warga dan Polisi yang hendak menangkapnya di dalam gedung, beruntung tembakan seorang pemcuri meleset.

    Saat penangkapan, tim gabungan bersenjata lengkap dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Wiwin. “Satu orang pelaku sudah diamankan. Masih kami lakukan interogasi untuk mencari tahu berapa orang yang beraksi bersama pelaku yang sudah kami amankan,” tukas Wiwin kepada awak media, mewakili Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel.

    Lebih lanjut Wiwin mengungkapkan, usai menangkap pelaku yang terkepung dalam gedung sarang walet, tim gabungan kembali melakukan penyisiran di dalam gedung walet yang lain milik korban Hasan.

    “Setelah dilakukan penyisiran, namun tidak ditemukan pelaku lainnya. Kasus ini akan terus kami kembangkan, hasil selanjutnya akan kami informasikan,” tutup Wiwin.

    Pantauan beritasampit di tempat kejadian perkara (TKP). Pelaku yang belum diketahui namanya ini, karena masih dirahasiakan untuk lepentingan penyidikan, ciri-ciri pelaku barbadan kurus pendek, berkulit putih dengan wajah tertutup dengan baju.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Warga RT.11/RW 1, Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur digegerkan mulai dari malam hingga siang ini, Rabu (26/9/2018).

    Pasalnya, seorang pencuri sarang burung walet tidak bisa melarikan diri lantaran terkunci di dalam gedung sarang walet milik Hasan (48). Tak hanya itu, diluar gedung ratusan orang warga bersama Polisi melakukan pengepungan.

    Hasan, pemilik gedung sarang walet menceritakan, pelaku pencurian pertama kali diketahuinya sekitar pukul 02.00 Wib subuh, saat itu dia terbangun dari tidurnya tiba-tiba ada mobil yang lewat lalu berhenti dan membuka pintu kemudian lari masuk ke halaman bagian belakang rumahnya.

    Tidak lama setelah itu, ungkap Hasan melanjutkan ceritanya, lampu yang ada didalam rumah serta semua lampu disekitar rumahnya mendadak padam semua. Mengetahui hal itu ia pun mencoba melakukan pemeriksaan.

    Namun, saat mencek gedung sarang walet yang tidak jauh dari rumahnya, tiba-tiba dia mendengar ada bunyi yang mencurigakan dari dalam gedung. “Saya kaget semua lampu dilingkungan rumah saya tiba-tiba mati. Saat melakukan pengecekan ada bunyi suara kakai di bagian atas dalam gedung,” tutur Hasan.

    Mengetahui hal itu, ucapnya menambahkan, dia langsung menelpon adik kandungnya bernama Idris serta warga sekitar rumahnya seraya menceritakan gedung sarang waletnya tengah dibobol maling dan pelakunya sedang berada didalam gedung.

    Untuk mencegah pelaku keluar gedung dan melarikan diri, warga lalu ramai-ramai mengepung gedung sarang walet tersebut hingga pagi san sekitar Pukul 05.15 WIB Polisi dari Polsek Cempaga dibantu warga mencoba masuk kedalam gedung.

    Namun tak disangka pelaku ternyata membawa senjata api. Polisi dan warga yang masuk kedalam gedung di berondong dengan tembakan. “Beruntung tembakan itu tidak mengenai kami, dua kali pelaku menembak kami,” tutur Has.

    Untuk menghindari hal yang tidak dinginkan, sebanyak 10 orang warga bersama Polisi mengurungkan niatnyaeangkap pelaku dan mereka keluar dari dalam gedung. Hingga berita ini tayang, pelaku masih terkepung dalam gedung sarang walet.

    (im/beritasampit.co.id).