Murjani Sosok Inspiratif Bagi Wartawan Muda, Kini Beliau Telah Tiada

    Satu pesan masuk di grup WA kerja (Beritasampit.co.id) pesan ini di kirim langsung Big Boss, pagi ini (27/09/2018) sekira pukul 11.31 Wib, kami kira ini pesan penugasan atau informasi seputar liputan, seperti biasa dengan cepat pesan WA ini pun langsung di penuhi dengan berbagai komentar.

    Dari pesan masuk bertanda bulat hijau berjumlah ada belasan angka. Info saat dibuka WA ada berita duka dengan kata awal kalimat yang sudah membuat perasaan ini tidak nyaman, Innalillahi Wainnailaihi Rojiunā€¦

    Kabar meninggalnya wartawan senior Bang Murjani di Jakarta sontak membuat semua keluarga besar Beritasampit.co.id terkejut.

    Kabar duka ini pertama kali diterima dari salah satu rekan sesama jurnalis yang menuliskan kalimat sebagai berikut:

    Ass wr wb, ini nafiri, aku diminta bini bang Murdjani di Jakarta memberitahu ikam bahwa bang Murdjani sudah meninggal dunia Senin kemaren, ujar bini nya beliau juga mengisi berita di berita sampit.

    Sontak kabar ini pun membuat semua rekan-rekan sesama jurnalis hampir tak percaya, sosok wartawan senior yang menjadi inspirasi para wartawan muda ini pun meninggalkan kesedihan mendalam.

    Seperti yang di ungkapan bng Junus, Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un turut berduka cita, semoga almarhumah diberi tempat yang terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin.

    Dan juga Darmo wartawan muda satu tim di Beritasampit. Turut berduka….saya secara pribadi merasa kehilangan Sosok inpsirasi…semoga amal ibadah beliau di terima yang maha kuasa, Amin.???

    Rasa penasaran masih muncul apa kah benar bang Murjani telah meninggalkan kita selamanya, hal itu lah membuat pimpinan redaksi Beritasampit.co.id. mencoba menghubungi pihak keluarga dan Istri beliau Nunung, setelah berkomunikasi langsung dari keluarga Bang Murjani baru yakin bahwa wartawan senior itu sudah tiada.

    “Bapak (Murjani) masuk rumah sakit dalam dua bulan terakahir, dan bolak balik berobat,” ucap pihak keluarga saat dihubungi.

    Teringat masa-masa bang (Alm) Murjani, pria tua yang memakai kacamata dan rambut ubanan ini tetap aktif meliput. Bahkan setiap harinya tidak kurang Lima berita yang di kirimkan ke meja redaksi, tidak jarang beliau turun kelapangan untuk ikut satu bus meliput kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan duduk di kursi bus. Kebetulan dia (Alm. Murjani) merupakan wartawan perlemen RI.

    Pernah beberapa Minggu yang lalu dirinya menyampaikan pesan wa di Grup Beritasampit. co. id untuk sementara waktu tidak aktif menulis karna kurang sehat. Dalam keadaan seperti itu pun beliau tetap profesional dalam menjalankan profesinya walaupun sedang melawan rasa sakit.

    Pernah suatu ketika saat itu saya sedang asik membaca tulisan yang di buat Bang Murjani dan terpukau melihat narasi-narasi yang dibuatnya seakan hidup menceritakan peristiwa yang di gambarkannya melalui tulisan.

    “Bang, saya mau kaya abang juga menulis”?

    Murjani: Belajar saja terus nanti kamu juga bisa, asal jangan malas, ini pesan beliau saat saya berkomunikasi sebelum beliau sakit dan tenyata ini pesan terakhir yang saya dengar dari wartawan senior yang penuh inspirasi.

    Walau pun sudah beliau (Murjani) tetap semangat berdedikasi jadi reporter alasannya jadi wartawan itu tanpa batas kecuali umur sudah tiada.

    Kenapa almarhun sangat istimewa? Karena semangat kuat jadi wartawan begitu tinggi dan memberi semangat bagi wartawan di bawah umurnya.

    (Maulana.Kawit/Beritasampit.co.id)