Bentuk Rasa Duka dan Belasungkawa, Polres Katingan Gelar Doa Lintas Agama

    Editor: A Uga Gara

    KASONGAN – Polres Kabupaten Katingan bersama unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama lintas agama yang dilaksanakan di Aula Kantor Kementrian Agama (Kemenag), Kabupaten Kating, Rabu (3/10/2018) malam.

    Doa bersama dipimpin oleh empat agam di Kabupaten Katingan. Doa diawali dari perwakilan Agama Islam, Agama Hindu Kaharingan, Kristen dan Katolik.

    Dalam kesempatan itu, hadir dari Kamenag Kabupaten Katingan, Kasat Pol PP, Danramil, Ketua Ormas Islam, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Mahasiwa, Anggota TNI, Anggota Polres Katingan serta Anggota Satpol PP.

    Doa lintas agam digelar untuk mendoakan korban-korban peristiwa gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

    Kapolres Katingan AKBP. Elieser Dharma Bahagia Ginting S I K mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud solidaritas, sebagai bentuk rasa duka dan belasungkawa atas bencana gempa bumi serta tsunami di Palu, Sigi dan Donggala tersebut.

    “Ini sebagai wujud kepedulian sesama, maupun bentuk duka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara sebangsa dan setanah air di Provinsi Sulawesi Tenggara. Tercatat korban masyarakat sipil dan anggota Polri sebanyak 1.234 orang,” terang Kapolres Dharma Ginting, kepada beritasampit.co.id, Kamis (4/10/2018).

    Ditambahkan juga, pihaknya pun berdoa semoga amal dan ibadah warga Kota Palu, Sigi dan Donggala yang menjadi korban musibah gempa dan tsunami diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalnya dalam keadaan husnul khotimah. “Kepada korban yang selamat agar diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” jelasnya.

    Dia menambahkan, pelaksanaan doa lintas agama yang di gelar Polres Katingan bukan semata di tujukan kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, tetapi juga musibah alam yaitu meletusnya Gunung Soputan yang ada di Sulawesi Utara.

    (ar/beritasampit.co.id)