Data BNPB 1.558 Orang Meninggal di Palu dan Donggala akibat Gempa dan Tsunami

    JAKARTA-Korban meninggal akibat gempa dan tsunami berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional yang terdata sebanyak 1.558 orang. Korban berasal dari Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.

    Dilansir dari Tenpo.co, Jumat (5/10/2018). Selain korban meninggal, BNPB merinci jumlah korban yang hilang 113 jiwa, korban tertimbun 152 jiwa, korban luka-luka 2.549 jiwa, dan pengungsi 70.821 jiwa yang berada di 147 titik pengungusian.

    “BNPB dalam melakukan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban dibantu oleh TNI, Polri, Basarnas, Kementerian ESDM dan relawan,” rincinya.

    Sementara itu, akun facebook @Chalid Muhammad dalam postingannya, Kamis (4/10/2018) memprediksi paling sesikit 50.000 unit bangunan rusak sedang dan berat di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya serta lebih dari 100.000 bangunan yang rusak ringan.

    “Ini bencana yg sangat berat dalam kurun waktu 100 tahun di wilayah ini. Semoga pasca tanggap darurat semua mulai berfikir keselamatan warga Sulteng, termasuk revisi tata ruang agar tidak ada pemukiman di jalur sesar Palu Koro,” tukas mantan Direktur Eksekutif Walhi Nasional ini.

    Pada akun facebook yang sama, pria yang akrap disapa Chalid ini memposting catatan perjalanan setelah pulang dari Sigi. Menurut dia jika melihat lebih dalam dampak Gempa dan Tsunami di Sulteng, Kabupaten Sigi seperti dilupakan. Padahal dampaknya bencana sangat besar, khususnya di Lolu, Jono, Sibalaya dan Kabobona.

    “Makin masuk kedalam makin banyak kehancuran bangunan yang kami lihat. Saya harus koreksi prediksi sebelumnya. Kini saya yakin kerusakan rumah dan bangunan lainnya lebih 300 ribu unit, mulai dari rusak berat, sedang dan ringan. Semoga bisa tertangani dengan cepat,” tulis Chalid.

    (gra/beritasampit.co.id)