Peduli Palu dan Donggala, Kita Berbeda Tapi Kita Satu di Bawah Bendera Merah Putih

    SAMPIT – Sembilan Organisasi kepemudaan yang tergabung baik dari organisasi internal dan eksternal mahasiswa serta organisasi kepemudaan lainnya yang berada di kota Sampit lakukan aksi kemanusiaan.

    Kesembilan organisasi kepemudaan itu nampak kompak melakukan aksi galang dana untuk masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang terkena musibah gempa bumi dan sunami. Kegiatan galang dana yang dimulai dari Hari Kamis 4 hingga Sabtu 6 Oktober 2018.

    Gerakan kemanusiaan ini di inisiasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Cabang Sampit dengan mengundang organisasi lain diantaranya, BEM UNDA Sampit, BEM STIE Sampit, BEM STIH HR Sampit, IKM AKPER Pemkab Kotim, DKR (Dewan Kerja Ranting), PEMUDA-PEMUDI KOTIM, KMHDI dan PERADAH.

    Ketua cabang PMII Sampit Irman Sabar mengungkapkan, dengan adanya kegiatan galang dana yang dilakukan oleh sekelompok pemuda-pemudi yang tergabung dalam berbagai organisasi tersebut diharapkan dapat meringankan para korban.

    “Semoga dengan kegiatan gabungan dari beberapa organisasi ini dapat membantu dan meringkankan beban korban bencana yang ada disana (Palu, Donggala dan sekitarnya),” ungkap Irman Sabar, kemaren. Sabtu (6/10/2018).

    Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kotim yang telah berpartisipasi memberikan donasi kemanusiaan bagi mereka yang terkena musibah gempa bumi dan sunami tersebut.

    Sementara itu, Caca Handika Ketua cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kotim menyampaikan, dengan bersatunya beberapa organisasi kepemudaan untuk aksi galang dana peduli Palu dan Donggala itu memperlihatkan bahwa organisasi apapun didalam kota Sampit yang di juluki kota Mentaya ini selalu bersatu padu dalam menanggapi musibah apapun dan dimana pun.

    “Walau pun kita berbeda kepercayaan dan organisasi, tapi kita tetap satu di bawa Bhineka Tunggal Ika. Dan mereka yang ada di Palu dan Donggala juga adalah saudara kita, kita berbeda tapi kita satu di bawah bendera merah putih,” kata Caca Handika yang sedang fokus kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Habaring Hurung (STIH HR) itu.

    Sedangkan dari aksi galang dana selama tiga hari tersebut telah berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp24.019.600. Kegiatan penggalangan dana untuk korban gempa-sunami Palu juga dilakukan organisasi dan komunitas lain yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur.

    (im/beritasampit.co.id).

    EDITOR : MAULANA KAWIT