Peserta Wonderful Sail To Indonesia Merasa Puas Sambutan Pemerintah Daerah

    PANGKALAN BUN – Tibanya Turis Mancanegara peserta Wonderful Sail to Indonesia di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat dalam rangka menikmati destinasi ke indahan laut Indonesia selama 4 hari.

    Pelayaran kapal ini diagendakan berhenti di 18 Wilayah diantaranya; Tual, Banda, Buru Selatan, Pasar Wajo, Wakatobi, Buto Selatan, Bau Bau, Labuan Bajo, Badas, Madena, Buleleng, Bawean, Kumai, Belitung, Bangka Selatan, Bangka Pusat, Penuba, Benan dan Tanjung Pinang.

    Para peserta Wonderfull Sail To Indonesia 2018, yang singgah ke Kobar merasa puasa dengan sambutan Pemerintah Daerah yang sangat luar biasa dan masyarakatnya pun begitu bersahabat.

    Hal tersebut, dikatakan Birute Mary Galdikas, saat mendapat kehormatan untuk menyampaikan sambutan khusus pada acara Welcome Dinner, makan malam bersama 78 turis mancanegara bersama Bupati, Wakil Bupati, di Istana Kuning Pangkalan Bun, Senin malam (9/10/2018).

    Birute, yang sudah usia senja tapi nampak masih ‘bugar’ itu juga menyampaikan sedikit kritikannya kepada Pemkab Kobar, antara lain adanya keluhan dari para Yatch peserta Wonderfull Sail to Indonesia, yakni minimnya toilet dan kloset jongkok, sehingga mereka kesulitan untuk mencari kloset jongkok.

    Menurut Prof Birute, sebagian besar peserta Wonderful Sail To Indonesia 2018 yang singgah di Pelabuhan Panglima Utar Kumai adalah orang yang sudah pensiun yang pastinya usianya sudah tidak muda lagi hal itu sangat kesulitan dengan tidak tersedianya kloset jongkok.

    “Selain minimnya toilet, juga harus di perhatikan jembatan di Dermaga yang begitu tinggi dan curam hal itu juga di keluhkan oleh peserta Yacth, diharapkan kedepannya bisa di perbaiki oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.

    Birute juga menambahkan keluhan masalah dermaga juga pernah disampaikan oleh mantan Presiden USA Bill Clinton pada tahun 2014 saat berkunjung ke TNTP, pada saat akan menjangkau camp leakey, Bill Clinton mengeluhkan kondisi dermaga yang begitu tinggi.

    Dalam kesempatan itu juga Birute sangat optimis bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat siap dan bisa sebagai tuan rumah Sail To Kumai pada tahun 2019. Hanya saja ada beberapa hal yang harus di perbaiki dan di tingkatkan yakni masalah toilet dan dermaga.

    “Para peserta sangat puas melihat aktrasi seni budaya baik tradisi dayak maupun penampilan kesenian tradisi kesultanan Kotawaringin, dan di akui di sinilah mereka puas dengan sambutan dari Pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat,” paparnya.

    (Man/Beritasampit.co.id).

    EDITOR : MAULANA KAWIT