Sebelum Tabrakan Kapal KM Kirana III Dengan Tongkang CPO TB Buana, Ternyata Ini Yang Terjadi?

    SAMPIT – Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) selaku pengawas dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran menangapi terkait dengan adanya peristiwa kecelakaan antara kapal penumpang KM Kirana III dengan Kapal Tongkang CPO TB Buana, Selasa (9/10/2018) sekira pukul 02.10 Wib.

    Kepala kantor KSOP Toto Sukarno, SH, MA melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan Dan Patroli (KBPP), Baslan Damang menjelaskan, bahwa sebelum terjadi kecelakaan tersebut KM Kirana III sempat menunggu air pasang agar bisa memasuki jalur kapal diperairan sungai Mentaya. Dan juga saat terjadi kecelakaan itu kondisi cuaca sedang dalam kondisi kurang bagus.

    “Saat air pasang KM Kirana III akan memasuki jalur kapal di muara sungai Mentaya. Akan tetapi saat bersamaan juga kondisi cuaca sedang kurang bagus, angin kencang dan air juga kencang,” jelas Baslan Damang saat ditemui oleh wartawan di kantor KSOP, Selasa (9/10/2018).

    Akibat dari musibah kecelakaan ini kapal KM Kirana III mengalami kerusakan pada bagian forpeak atau lambung depan. Sementara akibat kecelakaan itu kerugian material belum bisa dipastikan, karena kerusakan yang dialami oleh KM Kirana III sangat parah.

    Dikatakan Baslan Damang, sesaat sebelum tabrakan itu Markonis dari KM Kirana III beberapa kali memberikan imbauan lewat radio bahwa KM Kirana III akan memasuki perairan sungai Mentaya.

    “Siaran yang dilakukan markonis itu dilakukan sejauh 100 meter sebelum tabrakan, saat masuk tiba-tiba saja kapal tongkang CPO TB Buana kandas di lajur masuk KM Kirana III,” kata Baslan Damang.

    Kecelakaan antara KM Kirana III dengan Kapal Tongkang CPO TB Buana menambah jumlah kecelakaan lalulintas air, dimana sebelumnya kecelakaan pernah terjadi juga antara KM Kelimutu milik PT Pelni dengan Kapal Barang KM Maju 88, pada hari Rabu (13/12/2017) lalu.

    (im/beritasampit.co.id).

    EDITOR : MAULANA KAWIT