Program GSC Diharapkan Dapat Memperkuat Koordinasi dan Komitmen Pemerintah Daerah bersama DPRD

    KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas mengatakan bahwa Indek Pembangunan Manusia ( IPM) di Kabupaten Katingan terus meningkat, terutama ditunjang kinerja bidang pendidikan dan kesehatan.

    Pasalnya, seluruh capaian kinerja bidang pendidikan sampai akhir tahun 2017 telah melampaui target, demikian pula kinerja bidang kesehatan sampai akhir tahun 2017 hampir secara keseluruhan telah melampaui target. Sebab, angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan persentase balita gizi buruk, menurun signifikan dari tahun sebelumnya.

    Oleh sebab itulah, dirinya meminta semua pihak memberi atensi dalam meningkatkan kepedulian khusus pada warga misikin dan kelompok rentan. Inovasi langkah peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dengan sasaran warga miskin harus terus ditingkatkan di tahun 2018.

    Sehingga pada tahun 2018 angka kemiskinan di Katingan bisa menurun secara signifikan dari tahun sebelumnya dapat mencapai angka dibawah 10 persen, dan diharapkan semua elemen atau unsur pemerintah daerah SOPD dan berbagai unit kerja terus berupaya mengerakan dan meningkatkan fasilitas melalui pola-pola pemberdayaan masyarakat.

    “Kita berharap generasi mendatang tidak hanya cerdas, kuat secara intelektual, numum juga harus berakhlak mulia. Untuk itu saya harapkan juga kepada orang tua untuk dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Dalam rangka membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan dan berbagai aktifitas lainya untuk memberikan iklim yang lebih baik bagi berkembangnya wilayah generasi di Katingan, tentunya dengan dukungan program generasi sehat dan cerdas,” terang Sakariyas saat pidato pada pembukaan workshop koordinasi Kabupaten generasi sehat dan cerdas ( GSC) Kabupaten Katingan tahun anggaran 2018, di aula Bappelitbang Katingan, Kamis (11/10/2018).

    Menurut Bupati Sakariyas, bahwa tantangan pemerintah saat ini cukup besar, tingginnya angka stunting menjadi indikator tingginnya kejadian gizi buruk di negara ini. Pemerintah mulai mengalakan program-program penanganan gizi buruk yang melibatkan masyarakat luas.

    “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat memperkuat koordinasi dan komitmen pemerintah daerah dan DPRD dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan penuruan prevalensi stunting,” pungkasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( DPMDes) Katingan Kabul Mustiman mengatakan, bahwa dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat, untuk program GSC pada tahun anggaran 2018 yaitu berupa dana operasional kegiatan (DOK) peningkatan kapasitas berjumlah Rp. 332.500.000 ( Tiga ratus tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah)‎ yang dialokasikan untuk tujuh kecamatan antara lain, Kecamatan Katingan Kuala, Kamipang, Tasik Payawan, Pulau Malan, Marikit, Katingan Hulu, dan Petak Malai.

    “Sehingga, untuk penyerapan anggaran Dana Operasional Kegiatan ( DOK) peningkatan kapasitas generasi sehat dan cerdas per 30 September 2018 mencapai 100 persen,” terangnya.

    Lanjutnya menjelaskan, tujuan dan sasaran kegiatan ini salah satunya untuk memperkuat komitmen Pemerintah daerah dan DPRD dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan penurunan prevalensi stunting. Kemudian juga memperkuat koordinasi lintas sekor dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dan penurunan prevalensi stunting, maupyn penyusunan Rencana Aksi Daerah ( RAD) pangan dan gizi yang melingkupi pelayanan sosial dasar di desa.

    Sasarannya, untuk meningkatkan kinerja program penanggulangan kemiskinan di kabupaten dalam menurunkan stunting melalui perumusan kebijakan yang komprehensif terkait pengelolaan generasi sehat dan cerdas bersama seluruh stakeholder terkait.

    “Untuk keluarannya, adanya komitmen tertulis dalam memperkuat kerjasama dan koordinasi lintas sektor, terutama penyediaan layanan, dan adanya komitmen pemerintah daerah dan DPRD untuk penyediaan sumber daya pendukung pelaksanaan generasi sehat dan cerdas di Kabupaten,” ujarnya.

    Untuk diketahui, peserta worhop koordinasi Kabupaten Generasi Sehat dan cerdas kabupaten katingan ini sebanyak 61 orang peserta, terdiri dari DPRD, Dinas PMD, Bappelitbang, Dinas pendidikan, Dinas kesehatan, Inspektorat Ktingan, Dinas Sosial, Kantor Urusan Agama, Faskab GSC Perwakilan P3MD. Selain itu juga dari Camat, PJOK, UPTD Pendidikan, UPTD Kesehatan, FK.

    (ar/beritasampit.co.id)