R. Aria Wiriaatmadja, Pahlawan Perbankan Yang Terlupakan

    Gagasan Raden Aria Wirjaatmadja mendirikan bank

    Di tengah suasana pesta tayuban tersebut, beliau menanyakan sumber biaya pesta tersebut. Ternyata sumber dana yang digunakan berasal dari pelepas uang (rentenir) dengan bunga yang sangat tinggi, bahkan beban pelunasan utang tersebut di luar kemampuan guru itu. Raden Aria Wirjaatmadja yang tergerak hatinya memberi bantuan dengan memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah, guna melunasi hutang guru tersebut.

    Namun, belakangan diketahui bahwa banyak priyayi pribumi memiliki masalah yang sama dengan guru tersebut. Untuk membantu, Raden Arja mengelola uang Kas Masjid sebesar ƒ 4000 menjadi dana bantuan pinjaman dengan bunga rendah. Keadaan tersebut kemudian diketahui oleh atasan Asisten Residen, E. Sieburg, melarang penggunaan Kas Masjid selain untuk keperluan Masjid.

    Raden Bei Aria Wirjaatmadja

    Atas peristiwa tersebut turunlah surat resmi untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat yang pertama bagi pribumi. Pada tanggal 16 Desember 1895, Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi) beroperasi pada pertama kali.

    (Agung/BeritaSampit.co.id)