Menteri PPPA Berdayakan Perempuan Lewat Pesparani

    AMBON – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri acara Penutupan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I Tahun 2018 di Lapangan Merdeka – Ambon, Maluku, 2 November 2018.

    Didampingi Gubernur Maluku, Said Assagaff, Menteri Yohana menyampaikan antusiasnya mengikuti rangakaian acara malam penutupan Pesparani. Sebab, itu kali pertamanya melihat langsung kompetisi paduan suara akbar yang diinisiasi oleh organisasi keagamaan dengan ribuan peserta.

    “Beberapa waktu lalu saya bersama Presiden Jokowi membuka Kongres Perempuan Katolik. Saya masih ingat saat itu, Presiden sangat memuji keunggulan dari kaum perempuan yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Misalnya, perempuan mempunyai tingkat harapan hidup lebih tinggi dari laki-laki, perempuan lebih kuat dalam menghadapi persaingan, serta multitasking atau memiliki beban ganda yang lebih besar dibanding laki-laki. Oleh karena itu sebagai Menteri PPPA saya bangga melihat banyaknya perempuan yang terlibat dalam acara paduan suara ini,” ujar Menteri Yohana.

    Menurut Menteri Yohana, tidak dapat dipungkiri jika perempuan menambah harmonisasi dan keindahan dalam perpaduan suara bersama kaum laki-laki. Lewat kegiatan paduan suara, perwujudan kesetaraan gender sangat terasa. “Jadi dalam kegiatan ini perempuan berdaya dengan keterampilan dan kemampuannya, sekaligus mendapatkan ruang bagi kesetaraan gender,” terang Menteri Yohana.

    PESPARANI yang telah berlangsung sejak 27 Oktober 2018, juga sejalan dengan program PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerjasama dengan Dinas PPPA Provinsi di seluruh Indonesia sejak tahun 2016.

    Dalam PUSPA, seluruh elemen masyarakat termasuk organisasi keagamaan ikut terlibat dalam meningkatkan kepedualian dan perhatian terhadap persoalan perempuan dan anak. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Yohana juga mengajak seluruh peserta menjadi mitra pemerintah untuk memberdayakan kaum perempuan dan juga melindungi perempuan dan anak.

    “Kegiatan ini bisa jadi momentum kebangkitan perempuan Katolik, khususnya untuk menunjukkan kemampuan diri. Saya mengapresiasi Bapak Gubernur Maluku dan seluruh elemen yang terlibat, karena telah mempersatukan peserta dari berbagai latarbelakang dan daerah di Kota Ambon. Kebhinekaan ini adalah kekayaan besar yang dimiliki oleh bangsa yang harus dipertahankan. Saya juga menitipkan perempuan dan anak ke tangan bapak, ibu, peserta sekalian, untuk dapat membantu mewujudkan pemberdayaan perempuan serta perlindungan dan pemenuhan hak anak bagi kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Menteri Yohana sesaat sebelum menutup secara resmi PESPARANI pertama kali digelar di Indonesia. (din/beritasampit.co.id)