Program Reformashe untuk Perempuan  Sehat dan Produktif

    TANGERANG – Pengelolaan lingkungan memiliki hubungan kuat dan secara holistik mempengaruhi terwujudnya pembangunan manusia, sosial dan ekonomi berkelanjutan. “Hal tersebut merupakan salah satu diantara enam elemen esensial di dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu planet, people, dignity, prosperity, justice, and partnership,” Ujar Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu.

    “Kemen PPPA melihat adanya peluang pemberdayaan perempuan yang lebih baik melalui edukasi pengelolaan lingkungan dan sampah rumah tangga melalui program yang diberi nama Reformashe,” lanjut Pribudiarta

    Senada dengan Pribudiarta, Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mendorong semua lapisan masyarakat untuk bisa mengedukasi dan berperan aktif dalam pembangunan, salah satunya menambah wawasan kaum Ibu dalam rangka pemberdayaan keluarga melalui kegiatan pengelolaan kebersihan lingkungan. Sachrudin juga berharap kegiatan Reformashe ini dapat memicu semangat warganya utk membudayakan lingkungan bersih dan sehat dimulai dari keluarga.

    Pencanangan program Reformashe terdiri dari Reformashe Keluarga, Reformashe Sehat, yaitu program yang menitikberatkan pada pola hidup sehat lingkungan, Reformashe Hijau, yaitu program yang menitikberatkan terciptanya lingkungan bersih dari sampah dan segala sesuatu yang akan menimbulkan sisa serta membahayakan lingkungan secara umum.

    Reformashe yang diselenggarakan pada hari ini di Kampung Hijau Cibodas Baru Kota Tangerang, Banten ini sebelumnya telah dilaksanakan di Kota Tangerang, Bogor dan Pandeglang. Dalam program ini juga telah terbentuk Warung Sehat Reformashe yang akan menjadi tonggak kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan dan rumah tangga.

    Pribudiarta berharap, adanya program ini dapat menimbulkan kesadaran perempuan, memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada dan memberikan pengetahuan kepada keluarga, terutama anak-anak, agar dapat menerapkan pola hidup sehat, baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekitar rumah. “Para agen perubahan juga mampu bergandengan tangan, bahu membahu untuk menyelamatkan lingkungan sekitar terutama pemberdayaan serta perlindungan bagi perempuan dan anak,” Tutup Pribudiarta. (din/beritasampit.co.id)