Capresma UPR Ini Katakan Nahkoda BEM UPR Harus Dapat Bersinergi

    PALANGKA RAYA – Tak hanya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang ramaikan tanah air di tahun politik ini. Kontestasi politik mahasiswa di Universitas Palangka Raya (UPR) juga lagi ramai dibicarakan di kampus terbesar Kalteng itu. Dua pasangan calon muncul dalam pemilihan pemimpin ribuan mahasiswa UPR tahun 2018-2019.

    Selain harus mahasiswa yang berpengalaman mengatur organisasi, menurut Karuna Mardiansyah, salah satu calon Presiden nomor urut dua ini, Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa tentunya harus mahasiswa yang mampu mengayomi seluruh unit kegiatan mahasiswa, dan juga bersama-sama untuk mengawal nota kesepemahaman yang telah disepakati oleh rektor pada saat pemilihan calon rektor sebelumnya.

    “Dari himpunan mahasiswa program studi sampai unit kegiatan mahasiswa BEM perlu lebih aktif lagi kedepan dalam perjuangan kemajuan kampus. Jangan sampai jadi fakum,” ucap Karuna mantan sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2017-2018 ini, Sabtu (03/11/18).

    Selain itu kata Karuna, dalam perjuangan mahasiswa untuk masyarakat Kalteng penting adanya sinergitas dengan berbagai pihak, bahkan katanya, pembenahan kampus untuk lebih maju penting kerjasama yang baik dengan birokrasi kampus UPR maupun pihak lain yang dapat bersinergi.

    Mahasiswa fakultas pertanian ini, dalam pengalamannya mengurus organisasi internal kampus, juga menyampaikan, bagi mahasiswa UPR memilih pasangan pemimpin itu yang mampu menggambarkan dan meningkatkan kewibawaan organisasi dan mampu menjadi pelopor keharmonisan kehidupan para mahasiswa di kampus.

    “Ini adalah domokrasi mahasiswa, diharapkan mahasiswa untuk cerdas memilih pemimpin BEM UPR satu tahun kedepan. Perjuangan mahasiswa tidak boleh berhenti apalagi fakum, harus dilakukan pembenahan, lanjut bergerak untuk kampus yang lebih maju,” tutup Karuna saat dihubungi beritasampit.co.id via WhatsApp.

    (han/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT