Harga Sayuran dan Sembako di Sampit Merangkak Naik

    SAMPIT – Harga berbagai jenis sayuran dan sembako disejumlah pasar tradisional di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengalami lonjakan, khususnya sayuran yang didatangkan dari pulau Jawa. Selain faktor cuaca, lonjakan harga inikarena banyaknya permintaan saat hari besar keagamaan serta menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Di Pusat Pusat Perbelanjaan Mentaya(PPM) dan Perbelanjaan Ikan Mentaya(PIM) Sampit, Jenis sayuran yang mengalami kenaikan antara lain worteldan kol (kubis). “Sudah naik harganya dari awal Desember kemarin. Wortel naik 2 ribu, kalau kubis naik 3 ribu rupiah perkilo,” ujar Nana, salah seorang pedagang di PPM Sampit, Sabtu (8/12/2018).

    Menurutnya, wortel yang sepekan lalu masih dijual Rp 18 ribu/kg, saat ini naik Rp 2 ribu menjadi Rp 20 Ribu/kg. Sedangkang kubis yang biasa dijual Rp12 ribu-Rp 13 ribu, naik menjadi Rp16 ribu/kg. Sementara untuk kentang masing bertahan pada harga sebelumnya Rp18 ribu/kg, tomat sayur Rp 13 ribu/kg.

    “Cabe rawit naik Rp 5 ribu sebeluknya Rp 45 ribu menjadi Rp 50 ribu rupiah perkilo. Cabe merah keriting Rp 45 ribu perkilo dan cabe merah kering Rp 60 ribu rupiah perkilogramnya. Bawang merah dan bawang putih harganya sekarang sama Rp 25 ribu rupiah perkilogramnya,” tambahnya.

    Hal senada disampaikan pedagang sembako lainnya, Yogi. Selain harga sayuran, harga kebutuhan pokok masyarakat yang menunjukkan tren kenaikan adalah beras, telur ayam ras dan daging ayam ras. “Dari agennya sudah naik. Semua jenis beras harganya naik 500 hingga1000 rupiah perkilo, telur ayam ras dari 43 ribu naik menjadi 45 ribu sekarang 50ribu persaf,” katanya.

    Sementara harga daging ayam rasberfluktuasi, namun juga menunjukan penaikan dan bertengger diharga Rp 36ribu/kg. Meski beberapa jenis sayuran dan bahan pokok lainnya masih terpantau stabil, namun para pedagang dan konsumen masih khawatir dengan cuaca buruk yang terjadi saat ini yang tidak menutup kemungkinan dapat memicu kenaikkan harga. Hal ini sejalan dengan menjelang perayaan hari besar natal dan tahun baru.

    “Naiknya harga ini banyak pembeli yang mengelu, kami pedagang juga gelisah pasar jadi agak sepi pembeli. Mudah-mudahan pasokan lancar lagi dan harga ini bisa bertahan atau bahkan turun dan pasar kembali ramai, jadi sama-sama diuntungkan baik pedagang maupun pembeli. Pemerintah juga jangan tinggal diam. Berikan solusi agar aktifitas jual beli disini kembali ramai” tutupnya.

    (jun/beritasampit.co.id)