Gelar Pertemuan Tahunan, Bank Indonesia Dorong Sinergi Ketahanan dan Pertumbuhan

    Editor: A Uga Gara

    PALANGKA RAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018, di Aula Swiss Bell Hotel Palangka Raya, Selasa (18/12/2018).

    Gubernur Bank Indonesia dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Wuryanto menyampaikan, saat ini munculnya ketegangan ekonomi yang disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara lain khususnya Tiongkok.

    Selain itu, kenaikan suku bunga bank sentral AS atau The Fed mengakibatkan adanya ketidakpastian global. “Kondisi ini memerlukan sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah, OJK dan para mitra kerja lainnya untuk memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ucap Wuryanto.

    Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melandai yang disebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta melandainya pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dan Tiongkok.

    Selain itu, rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS yang akan diikuti normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan sejumlah Negara maju lainnya.

    “Hal tersebut diperparah dengan munculnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara lain khususnya Tiongkok yang berdampak pada ketidakpastian di pasar keuangan global,” tukasnya.

    Di tengah ekonomi global yang tidak kondusif, kinerja dan prospek ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 diperkirakan akan meningkat ditopang kuatnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.

    Di sisi lain, Inflasi yang rendah sekitar 3,2% (yoy) pada tahun 2018, akan tetap terkendali sesuai sasaran 3,5+1% (yoy) di tahun 2019. Disamping itu, meskipun mendapat tekanan, depresiasi nilai tukar Rupiah relatif terjaga di tahun 2018. Pada tahun 2019, Rupiah akan cenderung stabil yang ditopang penurunan defisit transaksi berjalan yang bergerak menuju ke tingkat yang lebih aman.

    Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan III 2018 meningkat sebesar 6,48% (yoy) dari 5,66% (yoy) pada triwulan II 2018. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari seluruh provinsi di Pulau Kalimantan dan pertumbuhan Nasional.

    Di sisi inflasi, pada bulan November 2018 berada pada tingkatan 3,94% (yoy) atau pada tingkatan 3,26% (ytd). Diperkirakan inflasi pada akhir tahun 2018 masih berada pada kisaran target inflasi nasional yakni sebesar 3,5 ± 1% (yoy). Pencapaian inflasi Kalimantan Tengah yang rendah dan stabil tidak lepas dari peran aktif dan komitmen TPID.

    “Penggunaan 4K sebagai prinsip pengendalian inflasi yang terdiri dari Ketersediaan Pangan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif mendorong pencapaian inflasi yang rendah hingga triwulan III 2018,” rincinya.

    (apr/beritasampit.co.id)