Menengok Jalan Konsorsium yang Dibangun Empat Perusahaan Besar Swasta di Aruta

    Oleh: Maman Wiharja ***

    PANGKALAN BUN – Lama tidak melihat kondisi jalan konsorsium yang dibangun empat Perusahaan Besar Swasta (PBS) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Senin (17/12/2018) sore, merupakan hari luar biasa bagi kami sebagai kuli tinta atau bahasa zaman now nya adalah wartawan.

    Usai memberi bantuan kepada warga masyarakat yang terdampak musibah banjir di Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara (Aruta), Wakil Bupati Ahmadi Riansyah, bersama rombongan dinas terkait dan wartawan, langsung menyusuri pembangunan jalan kosorsium itu. Kala itu wabup dengan semangat mengatakan ingin melihat kondisi jalan konsorsium itu.

    “Mumpung kita ke Aruta mari kita manfaatkan untuk menyelusuri jalan konsorsium yang telah dibangun 4 perusahaan besar swasta. Mobil kijang inova yang ditumpangi wartawan simpan saja disini karena jalannya banyak yang kena banjir, pindah saja yah ke mobil yang persenelingnya doble,” kata Ahmadi Riansyah.

    Kemudian, sejumlah wartawan berpencar pindah ke mobil lainnya, hingga melewati jalan yang berlumpur dan sebagian terimbas banjir. “Pokonya aman lah engga ada yang ganggu,” kata Kapolsek Kecamatan Aruta, AKP Juan saat wartawan Yusro, ikut nebeng mobil Kapolsek ini. Kemudian setelah para wartawan mendapat tumpangan, rombongan wabup yang dipandu Rois Sugito Manajer Umum PT Korintiga Hutani (PT KTH) sebagai penunjuk jalan rombonganpun berangkat.

    Pantauan penulis, pembangunan jalan konsorsium yang lebarnya lebih dari 10 meter, kini sudah sangat lebar dan panjang disela-sela perbukitan yang terjal dan meliuk-liuk bagaikan ‘Sang Ular Naga Lagi Tidur’. Hal itu karena jalan yang dilalui berupa tanah dan bagian pinggir jalan banyak bekas galian, ditambah sedikit basah dan berlumpur bekas air hujan, sehingga membuat mobil rombongan merayap pelan.

    Sekitar dua jam mobil rombongan, merayap sambil bergoyang lantaran jalan tanah kurang stabil, akhirnya istirahat. Begitu sejumlah staf Protokol dan ajudan wabup menyiapkan makan nasi kotak. Maka disinilah nikmatnya makan siang. “Kita dari tadi kan belum makan, hayo rame-rame kita makan,” kata Wabup Ahmadi Riansyah, yang didampingi istrinya. Lauk pauknya yang dikemas kotak plastik, tidak seberapa hanya gudeg nangka dan goreng ikan jelawat, serta oseng kangkung atau bahasa keren cinanya ‘kangkung ca’ ditambah sambal, waduh bukan main nikmatnya.

    Sekitar satu setengah jam, rombongan makan ditengah jalan yang tanahnya kering dialas terpal plastik. Saat semua makan, sejenak hening karena sedang menikmati makan. Dan hembusan anginpun mulai datang yang saat itu mengiringi awan mendung. Usai makan, wabup langsung diwawancarai wartawan yang katanya pembangunan jalan konsorsium secara keseluruhan sudah sesuai dengan rencana kita.

    “Namun sebagian perusahaan ada yang belum selesai, karena cuaca kurang bersahabat tapi tetap dikerjakan pembangunannya. Kalau jalan PT. Korintiga Hutani, sudah selesai 100 persen, diharapkan nati tahun 2019 jalan sepanjang 70 km, ini bisa selesai, itu harapan saya,” kata Ahmadi Riansyah, sambil mengajak kepada rombongan berangkat lagi.

    Setelah meninjau Jembatan Gantung di Desa Kerabu, terus rombonganpun dengan mobilnya merayap lagi menuju Desa Penyombaan, dan nampak mendungpun kian menebal, akhirnya hujanpun turun deras. Setelah melewati jalan yang berbelok-belok rombongan berhenti disimpang empat jalan PT KTH.

    Kemudian rombongan berpencar pulang ada yang ke Base Camp Pelilta ada yang kearah Semanggang pulang dan 4 wartawan yang naik mobil Kijang, terpaksa diantar Kapolsek sampai Pangkut, untuk mengambil mobil yang ditinggal, akhirnya 4 wartawan sampai rumah Pukul 21.30 WIB dan wartawan lainnya yang ikut rombongan mobil dinas Pukul 20.00 WIB, sudah pada sampai kerumahnya masing-masing.

    (Penulis merupakan wartawan senior di Pangkalan Bun dan masih aktif sebagai wartawan beritasampit.co.id)