Group Motor TRB Berwisata Menuju Air Terjun Mata Merah Pantai Ujung Pandaran

    Editor: A Uga Gara

    SAMPIT- Berwisata bersama Group Motor Trail Ranjah Berataan (TRB) yang dilakukan sejumlah Kepala Desa (Kades) menuju kawasan wisata Air Terjun Mata Merah di Dusun Kalap Seban, Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), penuh tantangan dan sensasi.

    Betapa tidak, olah raga adventure yang terbilang ekstrem ini dilakukan juga oleh aparatur desa dan masyarakat umum lainnya dan turut dalam Group Trabas, Bupati Supian Hadi. Tujuannya, melihat secara langsung kondisi pembangunan desa dan potensi-potensi alam yang bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanega untuk kemajuan pariwisatanya.

    “Kita kemaren usai acara HUT Kotim ke-66 langsung melakukan wisata ke Ujung Pandaran naik motor trail bersama teman-teman,” ujar Kepala desa, Aswin Nur yang juga ketua rombongan, bercerita kepada beritasampit.co.id, Kamis, (10/1/2019).

    Dikatakannya, bersama semua Kades dari wilayah Utara sengaja berkunjung ke destiwisata pantai yang belum pernah mereka lihat dan kunjungi sebelumnya.

    Mereka kata Aswin, diajak untuk naik kendaraan trail menuju kawasan wisata air terjun mata merah yang masih terbilang sangat perawan.

    Dengan menuju ke sana, kata Kades, tentunya banyak rintangan dan tantangan tersendiri. Meskipun jarak waktu tempuh sekitar 45 menit perjalanan dari Villa Yen-Yen tempat beristirahatnya rombongan.

    “Menuju air terjun mata merah lokasinya ada di Dusun Kalap Seban dengan kondisi jalan sangat menantang. Melewati semakblukar serta pohon-pohon kruminting serta anak sungai Kalab Gadur yang ada di wilayah itu,” ujar Kades yang juga pemilik Villa Yen-Yen itu.

    Banyak para pelancong belum mengetahui, kalau Ujung Pandaran tidak hanya memiliki pantainya yang indah. Namun juga memiliki lokasi Air terjun Mata merah yang menuju ke sana masih belum ada jalannya. Untuk itu, jalan menuju ke sana masih setapak terbilang unik dan adventure memasuki kawasan yang extrem setidaknya mempersiapkan fisik yang prima.

    Kepala Desa, Bandar Agung, Kecamatan Parenggean, Slamet Harianto yang turut dalam TRB itu sungguh merasa tertantang agar bisa mewujudkan menuju Air Terjun Mata Merah itu. Ketika memasuki kawasan hutan padang pasir itu dirinya yakin akan mencapainya. Walau kondisi jalan padang pasir tidak rata dan bersemakbelukar serta tumbuhnya rumput-rumput liar sampai melewati jurang beberapa anak sungai yang begitu ekstrem.

    “Tantangan demi tantangan dalam perjalanan sangat pantastis, unik dan mengasikan. Juga ada yang terpeleset jatuh saat menyeberangi anak sungai. Yah, tantangan yang memberikan sensasi,” ujar Slamet sumringah.

    Tak hanya itu, yang lebih terkesan lagi cerita Slamet, dalam berwisata bersama-sama teman-teman TRB terjalin rasa kebersamaan dan saling mensupport satu sama lainnya. Rombongan sungguh terkesan atas perjalanan itu. Begitu juga pulangnya harus melewati jalan yang berbeda, sambil menyusuri anak sungai karena air laut sedang surut.

    “Kita sangat terkesan pulang menuju arah anak sungai Gadur sampai kepesisir pantai sambil melihat panorama pantai dengan pasir putih yang membentang hingga istirahat menuju Villa,” kata Slamet begitu senangnya.

    (mar/beritasampit.co.id)