Pemilu 2019, Parpol Harus Aktif Berikan Pendidikan Politik ke Masyarakat

    Editor: A Uga Gara

    PALANGKA RAYA -Pesta demokrasi telah ditabuhkan sejak 2018. Tahapan demi tahapan dalam pemilu 2019 sudah dilalui. Hari pelaksanaan pencoblosan dalam rangka Pileg dan Pilpres kurang lebih tiga bulan lagi.

    Meskipun sudah masuk tahapan sosialiasi Caleg dan Calon DPD serta Capres dan Cawapres, semarak pesta demokrasi tahun ini dinilai kurang semarak dibandingkan pemilu tahun 2014 lalu.

    Pemasangan alat peraga kampanye (APK) juga dianggap kurang dibandingkan periode sebelumnya. Penilaian tersebut dikemukakan oleh Anggota DPRD Kalimantan Tengah Y Freddy Ering.

    Padahal menurut dia, terkait pemilu semuanya sudah ada aturan dari pusat, khususnya terkait dengan pemasangan alat peraga kampanye.

    “Jangan sampai esensi dari demokrasi yakni pada Pileg dan Pilpres nanti berkurang dari sebelumnya,” ucap Freddy kepada wartawan di Gedung DPRD Kalimanatan Tengah, Senin (14/1/2019).

    Menurut Freddy yang juga Ketua Komisi A DPRD Kalimantan Tengah ini, dalam Pileg kali ini harus ada kesepahaman antara penyelenggara Pemilu dan peserta pemilu dalam hal penerapan aturan yang telah disepakati bersama.

    “Jadwal kampanye yang diberikan oleh KPU bisa dikatakan lumayan panjang namun para peserta pemilu khususnya jangan sampai terlena dan sangat penting untuk melakukan sosialisasi turun langsung ke masyarakat dan harus lebih kreatif lagi dalam melakukan kampanye,” ucapnya.

    Selain itu sosialisasi terkait dengan Pilpres dan Pileg 2019 ini menurut Freddy, jangan hanya berharap sepenuhnya dengan KPU. Namun juga harus menjadi tugas Partai Politik yang ikut dalam agenda besar tersebut sebagai salah satu upaya pendidikan politik kepada masyarakat.

    (apr/beritasampit.co.id)