Mengupas Pasukan Elite TNI yang Disiapkan Perang Kota Sikat Teroris

    JAKARTA-Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjono memerintahkan pasukan elite TNI mengembangkan konsep perang kota. Perang itu dibutuhkan untuk mengatasi aksi teroris. Apalagi salam beberapa tahun terakhir, masih terjadi aksi teroris di Indonesia.

    “Mereka (pasukan elite) sudah memiliki kemampuan perang kota. Saya minta kembangkan konsep perang kota selama ini mereka latihkan,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjono.

    Pasukan elite itu terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Marinir dan Kostrad. Berikut ini kemampuan pasukan elite TNI yang siap untuk perang kota mengatasi teroris:

    1. Kopassus

    Prajurit komando TNI latihan perang di Aceh. ©2019 AFP PHOTO/CHAIDEER MAHYUDDIN

    Kopassus memiliki kemampuan luar biasa seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti-teror. Ini yang menjadikan Kopassus disegani dunia internasional.

    Anggota Kopassus dilengkapi dengan ilmu bela diri, ada beberapa bela diri yang dikuasai anggota Kopassus. Pertama adalah Yongmoodo menjadi bela diri wajib militer di Indonesia.

    Keahlian menembak sasaran secara tepat menjadi syarat mutlak anggota pasukan elite seperti Kopassus. Sebab, berbeda dengan pasukan biasa, pasukan elite menjadi andalan untuk menjalankan tugas-tugas penting yang tentunya memiliki tingkat kesulitan tinggi. Dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific yang diselenggarakan pada Desember 2006, personel Kopassus meraih juara penembak jitu (sniper).

    2. Marinir

    Panglima TNI Hadi Tjahjanto latihan bareng Denjaka. ©2017 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

    Korps Marinir TNI AL memiliki kemampuan bertarung untuk melibas musuh-musuhnya. Salah satunya Detasemen Jalamangkara atau Denjaka adalah sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.

    Denjaka mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut.

    3. Kostrad

    Aksi Prajurit Kostrad latihan menembak senjata berat. ©2017 puspen kostrad

    Prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dituntut memiliki kemampuan melakukan penyusupan ke daerah musuh tanpa diketahui. Salah satunya melakukan Renang Rintis. Renang Rintis merupakan berenang jarak jauh dengan senyap tanpa ada percikan air dan gelembung udara.

    Dalam renang ini, para peserta tartih raider hanya memakai pelampung berjenis bola dan snorkel untuk melaksanakan penyergapan dalam jarak yang masih jauh, setelah hampir mendekati target, satu per satu peserta akan diturunkan dari perahu karet dan menuju target sasaran dengan cara berenang tanpa percikan air dan gelembung udara.

    Sumber: merdeka.com