Cegah Terjadinya Stunting, Ini Yang Dilakukan Dinkes Pulpis

    Editor : Irfan

    PULANG PISAU – Dalam rangka mencegah dan meminimalisir terjadinya stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) sejak tahun lalu membagikan tablet tambah darah kepada remaja putri yang dimulai dari siswi SMP kelas 1, siswi SMA dan calon pengantin untuk mengonsumsi tablet tambah darah.

    “Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencegah terjadinya Stunting di Kabupaten Pulang Pisau. Sebenarnya, sudah sejak lama kita lakukan mulai dari remaja putri dengan memberikan tablet darah remaja yang tujuannya agar remaja-remaja ini siap menjadi ibu berumah tangga,” ucap Kepala Dinkes Pulpis dr Mulyanto Budihardjo melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ma’ruf Kurkhi, Jumat (25/1/19) kemarin.

    Dia mengatakan, tablet tambah darah itu sudah diberikan mulai dari remaja putri yang duduk di bangku SMP mulai kelas 1 hingga remaja putri SMA. Bahkan, pada tahun ini juga telah memprogramkan pemberian tablet tambah darah kepada calon-calon pengantin untuk mengonsumsi tablet tambah darah ini.

    Nah, lanjut dia, begitu mereka sudah menikah dan hamil, akan diberikan tablet tambah darah sebanyak 30 tablet dan dikonsumsi selama 90 hari. Kemudian bagi ijin yang kekurangan energi, akan kita berikan makanan tambahan.

    “Penanganan Stunting itu tidak bisa sebentar. Tetapi harus dimulai dari remaja, kemudian hamil dan setelah lahir juga diberikan imunisasi yang lengkap, ASI eksklusif dan makanan tambahan sampai dengan usia 2 tahun. ” Jelas Ma’ruf.

    Menurutnya, stunting itu tidak bisa diselesaikan oleh Dinas Kesehatan sendiri. Tetapi, sambung Ma’ruf, keterlibatan masyarakat dalam penanganan ini sangat penting dalam mencegahnya.

    Untuk itu pihaknya meminta masyarakat aktif memantau perkembangan dan pertumbuhan anak. Masyarakat juga saat datang ke Posyandu dalam memeriksakan anaknya juga harus melihat perkembangan anaknya, dengan melihat buku KMS. Apakah ada perkembangan dengan tinggi dan berat badannya atau tidak.

    “Pantaulah perkembangan anaknya sejak dia lahir sampai usia 5 tahun melalui buku KMS. Satu kali tidak naik berat badannya (1T), maka harus segera diintervensi, dan datang ke Puskesmas supaya diberikan makanan tambahan,” tutupnya.

    (pra/beritasampit.co.id)