SPBUN Pindah ke Desa Keraya Disetujui Bupati Kobar

    PANGKALAN BUN – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan memindahkan SPBUN khusus nelayan di desa Kubu Kecamatan Kumai ke desa Keraya.

    Hal itu setelah 150 nelayan pesisir menyampaikan aspirasi yang di terima langsung Bupati Kobar Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, serta Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS, Pj Sekda Suyanto dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kobar Rusliansyah, Senin (28/1/2019) sore jelang Magrib.

    “Alhamdulillah kami tadi telah berdiskusi dengan perwakilan nelayan, dimana yang di inginkan para nelayan bukan masalah suplai tetapi pengelolaannya saja harus di pisahkan antara yang bersubsidi dan non bersubsidi, selama ini di jadikan satu di SPBU di desa Kubu, ” kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah kepada wartawan.

    Dimana kata Bupati Kobar bahwa untuk kuota yang di suplai oleh Pertamina tidak masalah, hanya pengelolaan khusus SPBU khusus solar bersubsidi pindah ke desa Keraya dan pihak Pertamina sudah menyetujui tinggal administrasinya saja.

    “Kita sudah membentuk Tim untuk menangani masalah ini yang di ketuai oleh Wakil Bupati, dan sebagai bentuk permohonan pemindahan itu di harapkan masyarakat membuat surat pernyataan yang di tanda tangani bermatrai, kami Pemkab kobar hanya memfasilitasi saja masalah pendistribusian tetap Pertamina, alhamdulillah tadi ibu langsung komunikasi dengan pihak Pertamina Balikpapan dan menyetujui,” ujar Bupati Kobar.

    Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kobar Rusliansyah mengatakan bahwa kebutuhan BBM bersubsidi untuk nelayan yang di distribusikan oleh Pertamina sebanyak 70 KKL.

    “Yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi itu untuk nelayan yang memiliki kapal di atas 3 GT dengan pembagian per tiga trip, dengan jumlah liter mulai 5 sampai 80 liter /tripnya, awalnya kami menawarkan tempat pengelolaannya di TPI kumai dan Desa Keraya, karena TPI kumai memang sibuk sehingga di putuskan desa Keraya sebagai tempat khusus BBM bersubsidi, kami menunggu surat pernyataan dari nelayan kedinas,” ujar Rusliansyah.

    Sementara itu Fendi salah seorang nelayan asal desa Kubu mengatakan selama dua bulan ini nelayan kesulitan mendapatkan solar yang mengakibatkan para nelayan tidak bisa mencari ikan.

    “Kami sudah cukup sabar, meski ada SPBU khusus solar bersubsidi di tempat kami ini tapi solar langka padahal jatah dari Pertamina cukup untuk kebutuhan kami, sehingga kami merasa pengelola kurang transparan, dan kami sangat bersyukur setelah bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati tadi di setujui permohonan kami agar di Pindah ke desa Keraya SPBU khusus solar bersubsidi,” ujar Fendi.

    (Man/Beritasampit.co.id)