Alasan Kuat Kenapa PLTN Perlu Segera Direalisasikan

    Editor: A Uga Gara

    JAKARTA– Di banyak negara, energi nuklir sangat dimanfaatkan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Di Indonesia sendiri hingga kini belum ada.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengatakan, bahwa wacana pembangunan PLTN terus mengemuka, namun rencana tersebut tak kunjung direalisasikan.

    Padahal, kata Ridwan, PLTN sangat penting, selain menipisnya cadangan energi dari fosil, PLTN juga diperlukan untuk memperkuat ketahanan dan jaminan pasokan listrik.

    “Jadi, kami DPR mendorong agar PLTN segera terwujud,” ujar Ridwan dalam keterangan yang diterima beritasampit.co.id di Jakarta, Selasa, (5/2/2019).

    Menurut Ridwan, berdasarkan kajian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang menyebut bahwa PLTN mampu memberikan daya yang lebih besar dan stabil, bukan hanya bersifat intermitten. Namun, harganya juga kompetitif dan mampu beroperasi dalam waktu jangka panjang.

    Tak hanya itu, Politisi Golkar itu juga menuturkan bahwa PLTN juga mampu memenuhi kebutuhan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang kini tengah disempurnakan Rancangan Undang-Undang (RUU) di Komisi VII DPR RI.

    Dengan melihat Sumber Daya Manusia (SDM) yang matang, Ridwan yang duduk di komisi DPR yang membidangi energi itu yakin Indonesia sangat siap untuk mewujudkan PLTN.

    “Ada tiga lokasi yang secara SDM dan infrastruktur, yakni Jepara, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat,” pungkas Ridwan.

    Ridwan mengatakan tapak yang paling siap berada di Bangka Selatan dan Bangka Barat, dimana wilayah itu sudah dilakukan kajian mendalam dari tahun 2011-2013. Kemudian tapak di Muria Ujung juga sudah lama dilakukan kajian dari 1991-1996 oleh konsulat Jepang, Newjec.

    “Jauh sebelum itu, kajian tentang PLTN sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1970. Kala itu, Indonesia mengkaji bersama-sama dengan Korea Selatan,” tandasnya.

    Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto beberapa waktu lalu, bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Presiden. Dalam pertemuan itu, Djarot menjelaskan hasil-hasil BATAN terkait pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pertanian, kesehatan, industri, lingkungan, dan energi.

    Presiden Jokowi pun mendukung pembangunan PLTN. Menurut Jokowi, jika memang dibutuhkan, segera diputuskan, tentu dengan kajian yang cermat.

    “Kita mempunyai sumber energi yang cukup seperti Air, Surya, Angin dan Geotermal. Namun kalau PLTN sudah diperlukan, maka harus segera realisasikan,” pungkas Jokowi.

    (dis/beritasampit.co.id)