Berbagi Tips Mengenali Hoax dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Kabag Ops Polres Kotim?

    Editor : Maulana Kawit

    SAMPIT – Penyebaran Informasi diera digital hampit tak dapat dibendung, akibatnya para pengguna smart phone (Handpone pintar) harus mampu menyaring informasi yang menyebar kian hari semakin pesat.

    Dibalik meningkatnya informasi diera digital dampak buruknya adalah sulitnya membedakan informasi benar dan bohong atau yang paling dikenal dengan istilah Hoax.

    Hoax merupakan sebuah informasi yang tidak benar, dimana biasanya informasi ditambahi dan dikurangi dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga seolah-olah benar adanya sebuah peristiwa tersebut.

    Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, diwakili oleh Kabag Ops AKP Boni Ariefianto menuturkan beberapa ciri-ciri hoax. Diantaranya dapat mengakibatkan kecemasan, kebencian dan permusuhan, sumber berita tidak jelas.

    Penyebaran hoax di media sosial (Medsos) sering ditemui biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.

    “Ciri utama hoax adalah tanpa sumber penyebar hoax, biasanya menuliskan copas dari grup sebelah atau kiriman dari teman,” tutur Kabag Ops AKP Boni Ariefianto, Kamis (7/2/2019).

    Selain itu, dikatakan Kabag Ops yang biasa disapa Boni ini. Biasanya pelaku penyebar hoax biasanya hanya mencari ketenaran, mencari perhatian, menunjukkan kepintaran, kebosanan, kesenangan, keisengan dan langsung share tanpa konfirmasi.

    Sedangkan penyebab maraknya hoax karena adanya kejadian atau peristiwa yang bermula kekosongan informasi dan pesannya negatif. Sehingga dalam penangan hoax harus melalui media literacy, counter narasi, tidak hanya penegakan hukum.

    “Ujaran kebencian itu biasanya, sakit hati, kecewa, menjatuhkan lawan, dendam, politik serta persaingan. Sementara adanya isu sara karena sakit hati, ingin menjatuhkan lawan, benci, politik dan persaingan,” terang Kabag Ops AKP Boni Ariefianto.

    (im/beritasampit.co.id).