ASN Boleh Kampanye, Tapi…

    KASONGAN – Hitungan hari lagi pesta demokrasi akan diselenggarakan tepatnya, Rabu, 17 April 2019 mendatang Bangsa Indonesia akan melaksanakan hajat nasional. Seluruh warga negara yang memiliki hak pilih akan menggunakan suaranya untuk memilih presiden beserta wakilnya, anggota DPD RI, anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten.

    Partisipasi pemilih dan pemilih berkualitas adalah salah satu permasalahan dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Oleh karena itu, KPU membentuk kesatuan relawan untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih dan menjadikan para pemilih sebagai pemilih yang berkualitas.

    Kesatuan relawan tersebut diberi nama Relawan Demokrasi (RELASI), salah satu relawan demokrasi yang sempat ditemui redaksi berita sampit adalah Saiful Rohman.

    Ia adalah seorang ASN guru yang bekerja di SMP Negeri 4 Katingan Kuala, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan.

    Menurut Rohman, semua warga negara berhak kampanye dalam pemilu. Namun, sebagai seorang ASN tidak boleh berkampanye untuk calon kontestan. Tetapi ASN boleh berkampanye mengajak setiap warga negara untuk tidak golput.

    “Saya setiap malam Jumat berkeliling ke jama’ah tahlilan dan yasinan yang ada di lingkungan sekitar. Saya mengajak jamaah tahlilan dan yasinan agar tidak golput,” terang Saiful Rohman.

    Guru yang sering diundang Kemendikbud ke Jakarta ini juga mengatakan bahwa dirinya merasa senang karena KPUD Katingan memberinya kesempatan untuk berkampanye menolak golput pemilu 2019 mendatang.

    “Saya senang menjadi Relawan Demokrasi. Saya menjalaninya dengan penuh semangat dan kegembiraan,” tuturnya.

    Saiful berharap ASN yang lain juga bersedia berkampanye. Bukan berkampanye memenangkan salah satu kontestan pemilu, tetapi berkampanye mengajak keluarga dan masyarakat agar tidak golput dan menjadi pemilih berkualitas.

    “Pemilih berkualitas adalah pemilih yang anti suap. Ia memilih berdasarkan hati nurani dengan mempertimbangkan kompetensi calon. Jangan memilih kandidat yang memberi kita uang,” pungkas guru penulis buku BERAS JAMUR.

    (Maulana.Kawit/Beritasampit.co.id)