Ketua DPRD Katingan Nyaris Jadi Korban Penipuan Jutaan Rupiah. Ini Kronologisnya ?

    Editor: A Uga Gara

    KASONGAN – Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir Ledie Nussa nyaris menjadi korban penipuan melalui telepon seluler dengan mengatasnamakan Kasatreskrim Polres Katingan, AKP Edia Sutaata.

    Menurut Mantir, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (17/2/1019) malam. Saat itu dirinya ditelpon seseorang yang mengatasnamakan Kasatreskrim Katingan beserta anggotanya dengan minta bantu untuk beli tiket pesawat dari Jakarta untuk pulang ke Kota Kasongan, Kabupaten Katingan.

    “Karena mereka agak terburu-buru katanya berangkat paginya itu dibantu oleh pak erwin yang di Dinas Perkim. Mendengar hal itu, jadi saya kan tidak tergesa-gesa memberi. Saya memikirkan ini dari Polres itu tidak pernah seperti ini dari pengalaman saya yang dulu. Dan mereka berucap minta uang seperti itupun tidak pernah dari dulu,” bebernya kepada beritasampit.co.id, Senin (18/2/2019).

    Lebih lanjut dia membeberkan, karena rasa penasaran, dirinya kemudian menghubungi Anggota Intel Polres Katingan dan menanyakan posisi Kasat Reskrim Polres Katingan pada saat itu dan dijawab ada di Polres Katingan.

    “Wah saya berpikir orang itu tidak benar dan saya minta kirimkan nomor handphonenya pak Edia Sutaata dan ternyata jauh beda nomor HP milik Kasatreskrim dengan yang ingin melakukan penipuan ini,” ucapnya.

    Namun, tak lama kemudian tutur Mantir, penipu tersebut kemudian menghubungi dirinya dan bertanya apakah anakbuahnya bernama Robby sudah mengirim nomor rekening. Karena menutur sang penipu, Robby lah yang mengurus tiket mereka.

    “Saya jawab belum dan saya katakan saya sedang bersama dengan pak Edia Sutaata dan dia merasa kaget. Kemudian saya bilang kamu ini mau nipu saya dan sambungan telepon langsung dimatikan oleh orang itu,” katanya.

    Berbekal pengalaman tersebut, Mantir menghimbau kepada masyarakat ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN), apabila menerima telepon yang meminta-minta duit untuk di transfer atau hal lainnya jangan tetburu-buru mempercayaainya.

    “Kita cek, karena sekarang itu jenis penipuan seperti itu banyak sekali. Jadi saya tidak mau. Kapan perlu panggil yang bersangkutan. Saat melakukan penipuan oknum tersebut minta ditransferkan uang sekitar Rp 6 juta lebih untuk bayar tiket pesawat pulang,” pungkasnya.

    (ar/beritasampit.co.id)