Februari 2019, Kalteng Deflasi Tertinggi se Kalimantan

    Editor: Irfan

    PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah tercatat sebagai provinsi yang mengalami deflasi tertinggi se- Kalimantan jika dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, meskipun secara keseluruhan Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,18 persen di bulan Februari.

    Hal tersebut disampaikan Wakil Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng, Setian, pada press release TPID, Senin (4/3/2019) di Palangka Raya.

    “Kota Sampit ikut berkontribusi dalam deflasi yang terjadi di Kalteng dengan deflasi di bulan Februari 2019 sebesar 0,65 persen,” ucap Setian.

    Lanjut dia, inflasi yang terjadi di Palangka Raya sebesar 0,09 persen yang menahan laju penurunan harga di Kalteng lebih dalam. Selanjutnya justru daging ayam ras yang merupakan kelompok Volatile Foods baik itu di Kota Palangka Raya dan Kota Sampit sama-sama menjadi penyumbang deflasi pada bulan Februari 2019.

    Angkatan udara juga dominan menjadi penyebab inflasi baik di Kota Palangka Raya maupun Kota Sampit.

    Terkait hal tersebut menurut Setian bahwa untuk bulan Maret 2019 pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga pasar, mengendalikan ekspetasi masyarakat dengan mengadakan press release.

    Selain itu pihaknya juga akan menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi khususnya komoditas yang didatangkan dari luar daerah serta peningkatan kualitas atas pemanfaatan kolam penyangga, kandang penyangga dan pasar penyeimbang untuk menjaga kestabilan harga dan melakukan program supply chain daging ayam segar beku.

    “Untuk stok bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan daging kerbau cukup memadai pada bulan ini. Stok ayam beku segar juga akan ditambah untuk memenuhi permintaan kebutuhan dikemudian hari” tutup Setian.

    (apr/beritasampit.co.id)