Anyaman Anak SD Diperlombakan Ke Tingkat Nasional

    Editor: A Uga Gara

    SAMPIT – Lomba kriya anyaman anak sekolah dasar (SD) ternyata tidak hanya diperlombakan di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi. Bahkan, lomba mengasah kemampuan merajut benang menjadi sesuatu bernilai ekonomis ini juga diperlombakan hingga ke nasional.

    “Lomba kriya anyam untuk tingkatan sekolah dasar ini sampai ke tingkat nasional,” ucap Kepala SDN 4 Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, Susiwati usai pembukaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SD/MI tingkat Kecamatan Baamang, Selasa (5/3/2019).

    Mengenai bentuk anyaman yang dibuat, kata Susiwati, yang terpenting memiliki ruang dan lingkaran. Misalnya, anyaman berbentuk bakul dan lanjung.

    “Mengenai kreasi diserahkan sepenuhnya kepada anak atau menyesuaikan dengan keahlian masing-masing anak,” ujar Susiwati.

    Lomba seni kriya anyam ini, menurut dia, alat peraga yang digunakan dari tingkat kecamatan hingga nasional ada perbedaan. Contoh, tingkat kecamatan menganyam menggunakan tali panjang sedangkan tingkat nasional menggunakan rotan atau bambu.

    Mengingat lomba seni ini diperlombakan hingga ke tingkat nasional, tambah Susiwati, kedepannya SDN 4 Baamang Hilir akan mengadakan ekstrakurikuler guna menggali bakat dan minat sesuai keahlian masing-masing anak.

    “Program ekstrakurikuler menggali potensi bakat dan minat anak kemungkinan dilaksanakan tahun pelajaran baru,” pungkasnya.

    (arifin/beritasampit.co.id)