Pangdam XII/Tpr : Prajurit dan ASN harus Bersikap Netral  pada Pemilu 2019

    Editor: A Uga Gara

    KUBU RAYA-Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi memberikan pengarahan kepada Dansat/Kabalak, para prajurit dan ASN jajaran Kodam XII/Tpr dalam rangka menghadapi Pemilu 2019, di Aula Makodam XII/Tpr, Jalan Arteri Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (12/3/2019).

    Dalam arahannya, Pangdam XII/Tpr menekankan kepada prajurit agar menjaga netralitas, pada Pemilu 2019. Sanksi tegaspun akan diberikan, jika ada prajurit Kodam XII/Tpr yang ketahuan tidak netral.

    “Prajurit jangan sampai terpengaruh terhadap pemberitaan-pemberitaan di media sosial yang dapat menggiring kearah ketidaknetralan TNI, cukup dibaca saja tidak perlu dikomentari ataupun didiskusikan,” tegas Pangdam.

    Pangdam kembali menegaskan, perihal yang sudah menjadi viral yaitu tentang tempat ibadah yang membolehkan untuk kegiatan politik, untuk itu prajurit TNI tidak boleh terpengaruh apalagi ikut memback up kegiatan tersebut. Dan apabila menemukan kejadian seperti itu laporkan kepada pimpinan.

    “Bahwa Pemilu tahun 2019 menjadi Pemilu yang pertama kali terjadi di dunia dimana secara serentak dilaksanakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Legislatif meliputi DPR RI, DPRD Tk.Provinsi dan DPRD Tk. Kabupaten/Kota serta DPD, dengan demikian pemilih harus mencoblos lima surat suara sekaligus,” kata Pangdam.

    Selain itu, Pangdam memerintahkan kepada para Dansat agar mensosialisasikan Netralitas TNI kepada seluruh prajurit di satuan masing-masing. “Pada prinsipnya Netralitas TNI harga mati, sehingga setiap prajurit harus menjunjung tinggi sikap netralitas TNI, lakukan pendekatan kepada masyarakat agar memahami arti pentingnya pemilu, selain itu para Dansat bukan hanya fokus pada pengawasan obyek vital namun juga harus mewaspadai adanya pengerahan massa,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Pangdam meminta kepada satuan dibawahnya agar memetakan daerah yang dianggap rawan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan guna terwujudnya Pemilu yang damai.

    “Untuk itu, pasukan TNI satu minggu sebelum pemilu dan satu minggu setelah pemilu harus Standby on call di titik pengamanan, khususnya yang sudah di BP kan kepada Polri, agar dipertimbangkan efektivitas dihadapkan dengan jarak dan waktu tempuh dari satuan ke tempat yang dituju,” pintanya.

    “Saya ingatkan kembali, TNI akan mengawal sukses dan amannya Pemuli 2019 ini, dimulai pentahapan sampai pengiriman logistik ke TPS-TPS, saya akan kerahkan seluruh prajurit sebanyak tujuh Batalyon yang ada di Kodam XII/Tpr untuk mensukseskan Pemilu 2019,” timpalanya.

    (rls/beritasampit.co.id)