Aliansi Dayak Bersatu Laporkan Penghina Suku Tertentu ke Polda Kalteng

    PALANGKA RAYA-Pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek yang diduga melalukan penghinaan, pelecehan dan ajakan berkelahi terhadap suku tertentu di Pulau Kalimantan kini sudah dilaporkan oleh Aktivis Aliansi Dayak Bersatu (ADB) ke Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (13/3/2019) sekitar pukul 14.00 Wib.

    “Aktivis Aliansi Dayak Bersatu (ADB) Kalimantan Tengah melaporkan pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek tersebut dilaporkan ke Cyber Crime, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Tengah atas dugaan tindak pidana penghinaan dan penistaan Suku Dayak sebagaimana UU ITE,” jelas Koordinator ADB, Ingkit BS Djaper ketika dihubungi via whatsapp, tadi ini malam.

    Lebih lanjut mantan aktivis mahasiswa 1998 ini menjelaskan, pihaknya telah mendapat konfirmasi dari Ormas Dayak Bangkule Rajang, Kalimantan Barat dan Ormas Dayak di Balikpapan, Kalimantan Timur bahwa pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek juga dilaporkan ke kepolisian setempat.

    “Kita mendapat informasi bahwa pahari dan sudara kita dari Ormas Dayak Bangkule Rajang, Kalimantan Barat dan Ormas Dayak di Balikpapan, Kalimantan Timur juga Melaporkan Pelecehan Terhadap Suku Dayak dan Orang Kalimantan tersebut,” ucap Ingkit.

    “Dalam waktu dekat infonya saudara dan rekan dari Ormas Dayak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara juga melakukan langkah hukum serupa. Kita bersyukur atas hal ini yang membuktikan bahwa Bangsa Dayak Bersatu Melawan Penghinaan dan Penistaan ini,” timpalnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penghinaan, pelecehan dan ajakan berkelahi dengan suku tertentu di Sampit, Kotawaringin Timur ditangani Polres dan Dewan Adat Dayak (DAD) setempat, kini kasus yang serupa kambali terjadi melalui akun media sosial facebook.

    Kali ini penghinaan, pelecehan dan ajakan berkelahi dengan suku tertentu datang dari pemilik akun facrebook @Maman Rahman Apek.Update status Maman Rahman Aspek di akun facebooknya sekitar, Selasa (12/3/2019) sekitar pukul 07.41 waktu setempat.

    Dalam caption atau keterangan foto dengan terang-terangan menghina suku tertentu.“Ini lah baju adat d*y*k , yang katanya suku terkuat hahaha kuat apanya kuat makan tai ? baju rompi d*y*k ini akan aq buat lap motor gua. Buat orang jawa maaf ya,” tulis Maman.

    Postingan Maman Rahman tersebut mengundang komentar dengan nada kecamacamn keras dari suku besar yang ada di pulau Kalimanatan. Namun demikian, Maman Rahman seolah tak perduli. Dia kemudian kembali mengupdate statusnya tanpa foto.

    “Gua bukan nya takut sama marah nya cwek kalimantan di komentar, krna aq gak mau aja lawan perdebatan sama wanita, Krn lawan gulat ku bukan wanita, tapi dewan adat keparat itu, karna bagi gua lawan wanita kalimantan walau dia pake pisau pun , aq cukup tangan kosong aja, bukan nya sombong krna aq bukan mau lawan wanita aq mau lawan dewan adat nya secara 4 mata di pelabuhan timika besok,” tulis Maman yang kedua kalinya.

    Update status yang kedua kalinya ini, hingga pukul 18.56 WIB sudah dikomrntarai warga net sebanyak 3.467 komentar dan reaksi sebanyak 724 emoji. Sedangkan pada postingan pertama sudah dikomentari warga net sebanyak 7.817 komentar dan reaksi sebanyak 2.578 emoji.

    (gra/beritasampit.co.id)