Editor: A Uga Gara
SAMPIT – Guna mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik dadakan pada saat berlangsungnya Ujian Nasiobal Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/MA dan SMK. Untuk itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melayangkan surat kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar hal tersebut bisa diantisipasi.
“Kami mengirimkan surat kepada PLN karena ada beberapa kecamatan di Kotim rawan pemadaman listrik,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim melalui Kasubag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Asyari kepada wartawan beritasampit.co.id diruang kerjanya, Rabu (13/3/2019).
Asyari menyebutkan, ada beberapa kecamatan rawan terjadinya pemadaman listrik seperti Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Cempaga Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu maupun Mentaya Hulu.
“Kami mohon perhatian khusus wilayah yang dianggap rawan pemadaman listrik agar diantisipasi oleh pihak PLN supaya ujian berjalan sukses dan lancar,” ujar Asyari yang juga pernah menjabat Kepala SMAN 4 Sampit ini.
Menurutnya, meskipun pihak sekolah sudah mengantisipasi menyiapkan generator set (genset), hal tersebut tetap berpengaruhi terutama pada sinyal jaringan internet.
“Surat bermohon tidak hanya kepada PLN bahkan juga kami layangkan ke perusahaan jaringan seluler,” tegas Asyari.
Disamping itu, lanjut dia, pihaknya juga melayangkan surat kepada sekolah-sekolah yang dianggap rawan terjadinya pemadaman listrik.
Terpisah, Kepala SMAN 4 Sampit Ananto Wibisono mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyediakan genset.
“Pada saat simulasi USBN-BK berjalan sukses dan lancar. Kami harapkan pada saat ujian nantinya tidak ada gangguan teknis seperti pemadaman listrik,” harapnya.
Ditambahkannya, jumlah peserta yang terdaftar untuk mengikuti USBN-BK di SMAN 4 Sampit sebanyak 88 orang jurusan IPA dan IPS.
Sekadar diketahui, USBN jenjang SMA/MA dilaksanakan 15-23 Maret 2019 dengan jumlah peserta sekitar 2495 siswa. Sedangkan jenjang SMK dilaksanakan 6-20 April 2019 jumlah peserta sekitar 4791 siswa.
(arifin/beritasampit.co.id)