Pemilik Akun FB Maman Remehkan Wanita Suku Kalimantan, Ngakunya Lawan Sebanding Dewan Adat “Keparat”

    PALANGKA RAYA-Pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek tidak saja diduga menghina, melecehkan dan menantang suku tertentu di Kalimantan berkelahi. Tetapi pria asal Pulau Sumatera ini juga melontarkan kicauannya dengan lantang menantang Dewan Adat. Bahkan dia memplesetkan Dewan Adat Tertentu menjadi Dewan Adat “Keparat”.

    Tak hanya itu, dia juga dengan sesumbar meremehkan wanita-wanita suku tertentu. Sekalipun menurut dia, Wanita berkelahi melawan dia menggunakan “pisau” dan dia hanya menggunakan tangan kosong.

    “Gua bukan nya takut sama marah nya cwek kalimantan di komentar, krna aq gak mau aja lawan perdebatan sama wanita. Krn lawan gulat ku bukan wanita, tapi dewan adat keparat itu, karna bagi gua lawan wanita kalimantan walau dia pake pisau pun , aq cukup tangan kosong aja, bukan nya sombong krna aq bukan mau lawan wanita aq mau lawan dewan adat nya secara 4 mata di pelabuhan timika besok,” tulis Maman dalam akun facebook.

    Menanggapi hal ini, Aktivis Aliansi Dayak Bersatu (ADB) melaporkan pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek ke Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (13/3/2019) sekitar pukul 14.00 Wib.

    “Aktivis Aliansi Dayak Bersatu (ADB) Kalimantan Tengah. Pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek tersebut dilaporkan ke Cyber Crime, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Tengah atas dugaan tindak pidana penghinaan dan penistaan Suku Dayak sebagaimana UU ITE,” jelas Koordinator ADB, Ingkit BS Djaper ketika dihubungi via whatsapp, tadi ini malam.

    Lebih lanjut mantan aktivis mahasiswa 1998 ini menjelaskan, pihaknya telah mendapat konfirmasi dari Ormas Dayak Bangkule Rajang, Kalimantan Barat dan Ormas Dayak di Balikpapan, Kalimantan Timur bahwa pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek juga dilaporkan ke kepolisian setempat.

    “Kita mendapat informasi bahwa pahari dan sudara kita dari Ormas Dayak Bangkule Rajang, Kalimantan Barat dan Ormas Dayak di Balikpapan, Kalimantan Timur juga Melaporkan Pelecehan Terhadap Suku Dayak dan Orang Kalimantan tersebut,” ucap Ingkit.

    “Dalam waktu dekat infonya saudara dan rekan dari Ormas Dayak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara juga melakukan langkah hukum serupa. Kita bersyukur atas hal ini yang membuktikan bahwa Bangsa Dayak Bersatu Melawan Penghinaan dan Penistaan ini,” timpalnya.

    Ingkit menambahkan, sebagai orang Dayak dirinya merasa terhina dengan postingan pemilik akun facebook @Maman Rahman Apek tersebut. “Apa yang disampaikan Maman dalam postingannya, sungguh suatu yang sudah diluar norma kepatutan. Selain hukum positif maka yang bersangkutan juga harus di hukum secara adat dayak,” tegasnya.

    (gra/beritasampit.co.id)