Editor: Irfan
KUALA KURUN – Salah satu indikator suksesnya suatu pesta demokrasi yakni Pemilu harus terbebas dari berbagai bentuk kecurangan atau pelanggaran, terutama saat pelaksanaan pencoblosan. Maka dari itu pengawas TPS dan saksi partai politik harus mengetahui apa saja regulasi, tata cara hingga batasan kewenangan masing-masing peran.
Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas Punding S Merang mengatakan, setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam suatu Pemilu. Seperti halnya para pengawas TPS dan saksi parpol ketika hari pencoblosan, Rabu 17 April mendatang.
“Keberadaan mereka sangat penting, perannya tidak bisa dianggap remeh. Tapi apa jadinya kalau mereka tidak bisa menjalankan perannya dengan baik. Makanya saya nilai bahwa kegiatan rapat koordinasi dan training of trainers (ToT) yang dilaksanakan oleh Bawaslu Gumas sangat penting,” ungkapnya, Selasa (19/3/2019).
Kemudian dirinya mengapresiasi kegiatan Bawaslu untuk memberikan pendampingan serta pelatihan kepada saksi parpol dan pengawas TPS. Sehingga mereka tau persis apa saja peran mereka pada hari pencoblosan.
“Upaya ini juga sebagai warning agar tidak melakukan kecurangan, sekaligus meminimalisasi terjadinya sengketa atau permasalahan Pemilu,” katanya.
Polititikus Golongan Karya (Golkar) itu menuturkan, agar materi lebih dipahami maka pada saat kegiatan tersebut Bawaslu Gumas juga menayangkan video.
“Upaya itu untuk memudahkan para peserta memahami bagaimana mereka menjalankan perannya dengan baik dan benar. Setelah itu, mereka juga diajak untuk mempraktikan secara langsung melalui simulasi,” katanya.
Punding berharap, seluruh pengawas TPS dan saksi parpol di Gunung Mas dapat menjalankan peran dan tugasnya secara profesional. Pemahaman serupa juga harus disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat.
“Semoga seluruh Panwascam yang menjadi peserta dapat memahami dan mengaplikasikannya dengan benar. Sehingga menjadi seorang pengawas yang baik ketika bagi masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing,” pintanya.
(adn/beritasampit.co.id)
