Lipsus HUT ke 68 Pemkab Kapuas; Sempat Terjun Bebas, Distan Berhasil Tingkatkan Produksi Padi

    KUALA KAPUAS – Tepat tanggal 21 Maret 2019, Kota Kuala Kapuas genap berusia 213 tahun dan Pemerintah Kabupaten Kapuas berusia 68 tahun. Dengan bertambahnya usia tersebut, pembangunan di salah satu kabupaten tertua ini mengalami kemajuan yang cukup pesat.

    Tentunya kemajuan pembangunan di Bumi Tingang Menteng Panunjung Tarung ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras kepemimpinan Ir Ben Brahim S Bahat MM MT dan Drs HM Nafiah Ibnor sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kapuas.

    Satu diantaranya bidang pertanian. Mengacu kepada visi Kepala Daerah, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kapuas sebagai sebuah organisasi leading sector bidang tanaman pangan dan hortikultura memiliki visi Terwujudnya Pertanian yang Maju dan Berkelanjutan.

    Dengan visi tersebut membuat Kabupaten Kapuas sampai saat ini selalu menjadi lumbung padinya Provinsi Kalimantan Tengah. Tentu, berbagai program dijalankan untuk menjadi daerah lumbung padi, salah satunya dengan meningkatkan produksi padi.

    Pada tahun 2016, produksi padi di Kabupaten Kapuas sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dimana pada tahun 2015, produksi padi mencapai 371.493 ton turun menjadi 283.378 ton pada tahun 2016.

    “Tahun 2016 hasil produksi padi kita sempat terjun bebas, penyebabnya diantaranya karena kemarau panjang, serangan hama dan sebagainya,” ujar Kepala Distan Kapuas Ir Anjono Bhakti melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Jarwardi di ruang kerjanya, Rabu (20/3/2019).

    Dengan berbagai macam upaya yang dilakukan Distan Kapuas, akhirnya pada tahun 2017 dan tahun berikutnya hasil produksi padi kembali meningkat. “Produksi padi kita tahun 2017 sebesar 345.591 ton dan tahun 2018 sebesar 347.694 ton,” terang Jarwardi.

    Kemudian di tahun 2019 ini, Distan Kapuas bertekad terus meningkatkan hasil produksi padi, sehingga Kapuas selalu menjadi daerah lumbung padi Kalteng.

    Untuk itu di tahun 2019, mereka memprogramkan pengembangan padi IPB 1 R Dadahup seluas 120 ha, pengembangan padi lahan kering menetap (wilayah non pasang surut) seluas 30 ha, pemberdayaan penangkar padi sebesar 10 ha, kluster padi sebesar 20 ha dan dembul 2 ha.

    Kemudian program pemurnian varietas lokal sebesar 2 ha, power threser sebesar 12 unit, pembenah tanah sebesar 40 ha, pupuk cair sebesar 600 ha, pelatihan pembuatan LETI (Letupan Tikus) sebanyak 1 kali, pelatihan PGPR sebanyak 1 kali, tanam sebanyak 2 kali, panen sebanyak 2 kali dan apresiasi panen dan pasca panen sebanyak 1 kali.

    Selain itu juga ada program dari anggaran APBN, misal pengembangan benih padi inbrida seluas 2.500 ha, benih hibrida 500 ha dan benih padi lahan kering seluas 779 ha. Dari APBN (TP Provinsi) ada program benih padi lahan kering sebesar 1.221 ha dan padi bebas residu sebesar 1.500 ha. Kemudian APBD Provinsi Kalteng ada program bantuan Kalteng Sejahtera seluas 225 ha dan bantuan saprodi sebesae 135 ha.

    “Semoga dengan upaya dan program yang telah ada produksi tani di Kabupaten Kapuas selalu meningkat,” pungkas Jarwardi.

    (adv/irfan/beritasampit.co.id)