Editor: A Uga Gara
JAKARTA– Sekretaris Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa berbagai survei nasional seperti lembaga Indikator Indonesia, SMRC, LSI, Populi, Charta Politika, Polmark dan Litbang Kompas tersebut, telah menggambarkan tercapainya situasi ‘steady state’ atau kesetimbangan dengan tren cenderung flat.
Menurut Hasto, kampanye yang panjang menjadikan kerja keras kedua paslon 01 dan 02 mencapai kondisi maksimum, karena dinamika politik jelang pencoblosan pada 17 April mendatang, ditentukan oleh gerak pemilih mengambang dan pemilih yang belum mengambil keputusan ‘Swing Voters’ dengan jumlah yang kian mengecil.
“Itulah yang sulit mengejar selisih Jokowi-KH Maruf Amin yang saat ini berada antara 13,5 % hingga 26% di atas Prabowo-Sandi” ujar Hasto dalam keterangan yang diterima beritasampit.co.id di Jakarta, Rabu, (20/3/2019).
Hasil survei terakhir Litbang Kompas juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda, dimana perkiraan hasil mencapai 56,8% untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dibandingkan Prabowo-Sandi 43,2 persen.
Untuk itu, Hasto berharap seluruh parpol Koalisi Indonesia Maju harus memperkuat lagi gerak teritorial, guna memertebal selisih kemenangan bagi Jokowi-KH Maruf Amin pada saat perolehan suara nantinya.
Hasto bilang, kedepannya, pasca kemenangan Jokowi-KH Maruf Amin, guna meredam situasi politik Indonesia, TKN akan melakukan langkah konsolidasi persatuan dan kesatuan bangsa secara masif dan melalui pendekatan multidimensional.
“Apapun pemilu hanya alat untuk mencari pemimpin. Seluruh parpol pendukung Jokowi akan mengedepankan langkah rekonsiliasi akibat ketegangan politik selama pemilu itu,” pungkas Hasto Kristiyanto
(dis/beritasampit.co.id)
