Pabrik Kelapa Sawit Abaikan Harga TBS, Petani Menjerit

    Editor : Maulana Kawit

    PANGKALAN BUN – Petani kebun kelapa sawit di Kabupaten Kobar sering mengeluh karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik Perusahaan Besar Swasta (PBS) sering mengabaikan harga Tandan Buah Sawit (TBS) yang telah dipatok Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

    “Hampir satu setengah tahun harga pembelian TBS oleh PKS tidak pernah mengikuti harga yang telah di patok oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan harga minimal sebesar Rp 1.380 /kg,” kata Sutiyana Ketua KUD Tani Subur Desa Pangkalan Tiga Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kobar, Sabtu (23/3/2019) saat dikonfirmasi berita sampit.co.id melalui telepon selulernya.

    Lebih lanjut Sutiyana, menjelaskan akibat harga beli yang tidak sesuai dengan harga yang telah dipatok Pemkab Kobar hasilnya pun hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup para petani saja.

    “Petani menjual mengikuti harga yang di patok PKS daripada hasil panen tidak laku dan busuk terus mau di jual kemana lagi, inilah yang menyebabkan petani menjerit karena adanya ketidak seimbangan masalah harga itu,” terangnya.

    Selain itu petani mengalami kesulitan pengembangkan hasil produksi dan pengelolaan perkebunan. Akibat selisih harga antara PKS dengan harga yang di patok pemerintah mencapai Rp 200 lebih /kg ini sudah berlangsung hampir satu setengah tahun.

    “Harga TBS pernah anjlok mencapai Rp 950/ kg tetapi sejak akhir Februari 2019 dan awal Maret 2019 mulai ada kenaikan namun kenaikan itu bervariasi ada yang Rp 1.135 dan Rp 1.175 /kg,” imbuh Sutiyana

    (man/Beritasampit.co.id).