Editor: Akhiruddin
SAMPIT – Jumlah perusahaan Perkebunan Kepala Sawit (PKS) yang beroperasional di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), cukup banyak. Namun, kepedulian terhadap dunia pendidikan yang ada disekitar perusahaan dinilai masih minim.
“Kami harapkan perusahaan peduli terhadap dunia pendidikan. Banyak yang bisa dibantu terutama mengenai sarana dan prasarana sekolah,” ucap Camat Kota Besi Ninuk Muji Rahayu kepada wartawan beritasampit.co.id, usai kegiatan sosialisasi program kerja Disdik Kotim di Aula Kantor Kecamatan Kota Besi, Sabtu (13/4/2019).
Ninuk menyebutkan, jumlah perusahaan yang operasional diwilayah Kota Besi sekitar 5 perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit.
“Kami harapkan program CSR perusahaan bisa bantu dunia pendidikan. Kami juga harapkan bantuan tidak berbentuk uang melainkan barang sesuai proposal yang diajukan,” tegasnya.
Disamping itu, Camat Kota Besi ini mengharapkan adanya koordinasi dengan pihak kecamatan apabila ada usulan terkait dunia pendidikan. Pihaknya bisa membantu asalkan ada koordinasi.
“Saya sudah sarankan tidak hanya kepala desa bahkan guru dan kepala sekolah. Apabila ada usulan koordinasikan dengan kecamatan. Kami siap bantu,” saran ibu berkerudung ini.
Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Kotim Suparmadi juga menyarankan kepada seluruh satuan pendidikan tidak hanya berharap bantuan sarana dan prasarana melalui pemerintah daerah, provinsi bahkan pusat.
Dia justru mengarahkan agar satuan pendidikan memanfaatkan perusahaan yang ada disekitar sekolah. Sebab, anggaran Kotim sangat terbatas. Namun, pihak tetap akan perjuangan aspirasi yang diusulkan oleh satuan pendidikan.
“Perusahaan punya program CSR, manfaatkan program tersebut karena dunia pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah bahkan pihak ketiga,” tegasnya yang juga menjabat Ketua Pengurus Daerah PGRI Kabupaten Kotim ini. (arifin/beritasampit.co.id)
