Perserikatan Wartawan Independen Sebut Resiko Quick Count yang Manipulatif Dapat Memecah Belah

    Editor: Irfan

    JAKARTA – Sejumlah pewarta nasional yang tergabung dalam Perserikatan Wartawan Independen Pro-Demokrasi (PWI-PD) mengingatkan perusahaan atau lembaga survei agar berhati-hati melakukan hitung cepat (quick count) hasil pemilu 2019.

    Ketua PWI-PD Arief Gunawan saat deklarasi di Tebet, Jakarta Selatan, Senin, (15/4/2019), mengatakan bahwa quick count yang manipulatif sangat beresiko memecah anak bangsa.

    “Karena kebebasan opini berkaitan dengan quick count akan berdampak pada persepsi publik, maka pesta demokrasi lima tahunan itu pun tidak bekualitas,” tegas Arief.

    Untuk itu, Arif berharap pemilu legislatif dan presiden pada Rabu 17 April 2019 yang tinggal beberapa hari lagi akan dilaksanakan itu berjalan secara jujur adil dan bersih.

    “Bersih dari segala kecurangan, bersih dari segala bentuk intimidasi, bersih dari money politics, serta bersih dari berbagai jenis manipulasi,” tandasnya.

    Untuk memastikan pemilu berlangsung damai, PWI-PD menyerukan secara moral, agar seluruh media nasional, maupun media-media di daerah, ikut turut memberitakan pemilu 2019 dengan mengedepankan aspek profesionalitas, objektivitas dan menjalankan kode etik jurnalistik, serta mentaati undang-undang pers yang berlaku.

    “Saya minta profesi wartawan, agar dalam melakukan pemberitaan mengenai pemilu 2019 tidak bersikap partisan. Jangan mengabaikan aspek keberimbangan. Cover Both Side menjadi kredo kerja jurnalistik yang tak bisa ditawar,” pungkas Arief Gunawan.

    (dis/beritasampit.co.id)